Kini, setelah si anak lepas popok, biaya beli popok bisa dialihkan untuk kebutuhan lain. Jadi lebih hemat untuk pengeluaran. Pernah aku sarankan supaya istri tetap membeli sekedar satu pack untuk jaga-jaga kalau mengajak anak keluar rumah. "Tidak usah," kata istri. OK.
2) Anak lebih mandiri dan percaya diri
Untuk anak 2,5 tahun, kemandirian itu digambarkan dengan keinginan untuk pipis di toilet, bukan langsung di celana. Berarti logikanya sudah terbentuk, kalau mau pipis harus ke toilet.
Kepercayaan diri ditunjukkan dengan berani bilang pada kami orangtuanya, "Mau pipis!" Lalu segera menuju toilet. Dengan dua karakter dasar ini, kami percaya anak kami bisa menghadapi tantangan lain dalam hidupnya kelak.
3) Mengurangi sampah popok
Sebelum lepas popok, tempat sampah kami cepat penuh dalam 2-3 hari. Salah satu penyebabnya ya popok. Apalagi kalau popoknya penuh menampung ompol. Untuk sampah organik kami pisahkan untuk pupuk kompos.
Kini, tempat sampah kami lebih longgar karena tidak ada lagi sampah popok. Dengan begitu bisa mengurangi sampah popok di TPA.
Demikian kisah kami tentang anak kami dan popok. Sejak dini, anak bisa dilatih untuk mandiri, lepas popok salah satunya. Kuncinya, orangtua mau melatih atau tidak? --KRAISWANÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H