Mohon tunggu...
Kraiswan
Kraiswan Mohon Tunggu... Guru - Pengamat dan komentator pendidikan, tertarik pada sosbud dan humaniora

dewantoro8id.wordpress.com • Fall seven times, raise up thousand times.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Hari Kartini 2024: Meski Gelap, Tetap Pancarkan Terang

21 April 2024   17:01 Diperbarui: 22 April 2024   17:01 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dengan kostum yang unik nan lucu, mereka turut memancarkan terang. Supaya anak-anak kita juga tahu, ada seorang perempuan di Indonesia yang menyalakan terang di tengah gelapnya dunia. Supaya mereka bisa lebih menghargai perjuangan perempuan, yakni utamanya ibu mereka.

Kartiniku dapat juara dalam parade | dokpri
Kartiniku dapat juara dalam parade | dokpri

2) Memancarkan terang dalam keseharian

Sebagai laki-laki, aku mengakui ribet untuk persiapan parade dengan kostum ini. Masih mempersiapkan anak kecil pula. Belum makannya, belum mainannya, belum kalau nanti rewel. Tapi, para ibu yang punya anak batita tidak kalah dengan kendala itu, termasuk istriku.

Dalam kesehariannya, para wanita ini juga berjuang di dalam keluarga masing-masing. Ada yang bekerja demi mendukung suami, atau mengurus anak dan rumah tangga, semuanya adalah usaha memancarkan terang. Terima kasih, para Kartini!

3) Meski gelap, terus pancarkan terang

Kegelapan saat ini bukanlah penjara seperti yang dialami Kartini puluhan tahun lalu. Namun, tantangannya tidak kalah besar. Kesulitan mendidik anak, disrupsi akibat media sosial, persoalan keuangan, relasi yang sering bergesekan, kesibukan pekerjaan, dan banyak lagi. Ini disebut kondisi gelap.

Meski begitu, para wanita harus terus memancarkan terang, dimulai dari keluarga. Dalam versi keluarga kecil kami, aku tidak bisa seterampil istriku dalam mengelola rumah tangga. Namun, tetap berusaha membantu sekecil apa pun. Memandikan anak dan menyiapkan bekal, misalnya.

***

Parade hampir selesai. Aku mengantar anak ke tempat Mbah, sedang istriku menunggu di gereja dan mencari tempat duduk untuk ibadah kedua. Saat aku kembali, istriku senyum dengan manis sambil menunjukkan suatu bingkisan. Wah, Kartini-ku menang! Hebat! --KRAISWAN 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun