Mohon tunggu...
Kraiswan
Kraiswan Mohon Tunggu... Guru - Pengamat dan komentator pendidikan, tertarik pada sosbud dan humaniora

dewantoro8id.wordpress.com • Fall seven times, raise up thousand times.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Jurus Jitu Belajar Bahasa: Dengar, Tulis, Lafalkan

25 Januari 2024   07:54 Diperbarui: 25 Januari 2024   07:54 254
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Melafalkan, cara jitu belajar bahasa | dokumentasi pribadi 

Nah, kepribadian muridku ini unik pula. Pendiam, pemalu, dan intonasi suaranya kurang jelas. Saat mengajar, aku harus memastikan berulang-ulang, apakah dia sudah mengerti atau belum. Di sinilah peranku mendidik. Harus membuat dia bertambah keterampilan dan pengetahuan dari kondisi sebelumnya.

Ilustrasi murid melakukan presentasi | foto: cambridge.org
Ilustrasi murid melakukan presentasi | foto: cambridge.org
Suatu hari, aku menyiapkan materi tentang benda-benda di sekitar. Satu lagi tips belajar Bahasa Inggris, mulailah dari benda-benda sekitar, akan lebih mudah dipahami dan diingat.

Aku mengunduh lalu mencetak beberapa gambar yang memiliki kemiripan fungsi/ penggunaan. Misalnya, ember, gayung, dan gelas adalah benda untuk menaruh air. Gunting, gergaji, dan pisau adalah alat untuk memotong benda. Dan beberapa gambar lainnya. Aku memotong gambar tiap benda.

Kumpulan gambar itu aku jajarkan di atas meja, lalu meminta muridku, Jane (disamarkan) mengamatinya. Dia setuju, semua benda itu pernah dia lihat dan tahu fungsinya. Aku meminta Jane memilih satu persatu gambar, lalu menyebutkan namanya dalam Bahasa Inggris.

Melafalkan, cara jitu belajar bahasa | dokumentasi pribadi 
Melafalkan, cara jitu belajar bahasa | dokumentasi pribadi 

Aku menerjemahkannya dalam Bahasa Indonesia, kutulis di drawing pad mainan, lalu meminta Jane menulis keterangan (melihat tulisanku) di bawah gambar. Kami mendiskusikan fungsi benda dalam gambar itu. Begitu seterusnya sampai semua gambar selesai dibahas.

Berikutnya, aku meminta Jane menempel gambar-gambar itu dikelompokkan menurut fungsi yang sama/ mirip. Di atas kelompok gambar itu, aku meminta Jane menulis keterangan, "Benda-benda ini berfungsi untuk..."

Selesai? Tidak.

Menyebutkan nama sudah. Menulis sudah. Mengelompokkan sudah. Tahap terakhir, presentasi.

Untuk presentasi pun, sama seperti anak SD mana pun, susah. Jane ini anaknya pemalu. Maka aku memberinya dorongan, "Kamu bisa!"

Dipegangnya lembar kerja. Perlahan, ada titik ragu, tapi ia berdiri juga. Rambutnya yang bergelombang terurai bebas, nyaman buat menutup wajah. "Rapikan rambutmu, baca perlahan, dan lihat ke arah Pak Kris."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun