Mohon tunggu...
Kraiswan
Kraiswan Mohon Tunggu... Guru - Pengamat dan komentator pendidikan, tertarik pada sosbud dan humaniora

dewantoro8id.wordpress.com • Fall seven times, raise up thousand times.

Selanjutnya

Tutup

Sosok Pilihan

Sat-Set Tas-Tes ala Ganjar-Mahfud

23 Desember 2023   13:19 Diperbarui: 23 Desember 2023   13:40 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sungguh sat-set tas-tes.

Salah satu yang menarik dari visi-misi Ganjar-Mahfud yakni KTP Sakti. (Tidak hanya kera yang sakti.) Program ini bisa merampingkan kartu bantuan sosial rilisan Pemerintahan Jokowi yang beragam rupa dan warna itu. Kartu Indonesia Pintar, Kartu Keluarga Sejahtera, Kartu Prakerja, Kartu Sembako, Kartu Indonesia Sehat, Kartu Tani, dan Program Keluarga Harapan yang selama ini dinilai boros harusnya menjadi lebih sederhana.

Namanya saja KTP elektronik. Harusnya di era globalisasi 4.0 ini produk berlabel elektronik terkoneksi dengan sistem dan data di pemerintahan. Kalau Setya Novanto tidak melakukan korupsi e-KTP, mungkin KTP yang kita punya saat ini sudah sakti.

Menurut pakar kebijakan publik Universitas Trisakti, Trubus Rahadiansyah, bila bersandar pada rencana sistem pemerintahan berbasis elektronik (SPBE), seharusnya data penerima bansos digabung dan divalidasi. Sehingga tidak akan ada lagi kasus bansos salah sasaran karena administrasi yang kacau.

Program KTP Sakti berpatokan pada NIK. Untuk mewujudkan program ini Ganjar-Mahfud harus membenahi seluruh data di kementerian dan lembaga yang selama ini masih mengedepankan ego sektoral. Ke depan, di seluruh lembaga pemerintahan harusnya data terintegrasi, dari pusat sampai ke daerah-daerah.

KTP Sakti akan menghapuskan praktik pungutan liar yang kerap terjadi saat penyaluran bansos dan menghindari data ganda. Ganjar Optimis program KTP Sakti bakal mudah dijalankan, sebab berbasis pada NIK. Program ini lebih brilian, lebih tepat solutif dan inovatif dibanding banyak kartu maupun makan siang dan susu gratis.

Diperlukan kepemimpinan yang yang kuat untuk mengurai benang kusut terkait data penerima bansos ini. Ganjar-Mahfud perlu tegas menghapus ego sektoral yang menyulitkan pusat data nasional. Ganjar-Mahfud sudah familiar dengan birokrasi di pemerintahan, sehingga harusnya tidak sulit untuk menangani hal ini.

Semogalah gerak sat-set tas-tes Ganjar-Mahfud ini bisa berjodoh pada cita-cita kita bersama, Indonesia Maju. --KRAISWAN

Referensi: 1, 2

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun