Hari lainnya. Saat snack time, Kana, murid yang pernah aku tegur habis-habisan di depan kelas tetiba memberikan sebungkus cokelat padaku. Aku berusaha menolak, karena sudah membawa snack. Tapi dia agak memaksa.
Apakah dia bermaksud 'menumpukkan bara api di atas kepalaku' karena aku pernah memarahinya? Aku pun menerima cokelat tersebut. Tapi, Andri tetiba memegang HP untuk menelepon orang tuanya supaya dikirimkan snack. Dia tidak dibawakan snack.
Alih-alih akan dikirim, orang tuanya memintanya membeli snack di warung dekat sekolah. Sejatinya, di sekolah kami tidak ada kantin, para murid harus membawa snack dan makan siang dari rumah, atau katering. Tidak boleh belanja di warung dekat sekolah.
Aku jelas tidak mengizinkannya belanja, meski ia membawa uang. Akhirnya, aku menawarkan cokelat pemberian Kana. Aku pun menjelaskan pada Kana supaya ia tidak salah paham lalu sakit hati padaku.
Setiap anak punya bara dalam diri, tugas kita memantiknya
Dino mengepel lantai yang kotor. Kana menawarkan cokelat padaku, yang ternyata perlu diberikan pada Andri yang tidak membawa snack. Kali lain, Andri memberikan sebotol susu pada temannya.
Aku menyebut setiap anak punya bara dalam diri. Tugas kita untuk memantiknya.
Bara, jika dinyalakan bisa memberi terang dan kehangatan. Dunia ini gelap oleh dosa, juga dingin oleh keegoisan manusia.
Dalam pengalaman singkat bersama beberapa murid, aku tahu bahwa dalam diri setiap orang ada kasih (bara). Kasih itu akan terpancar kalau orang itu pernah merasakan kasih. Sebaliknya, akan tertutup dengan ego, kalau orang tidak pernah merasakan kasih.
Alih-alih melihat tingkah yang nakal pada diri anak, aku mau melihat dari sudut pandang yang lain. Ada bara (kasih) dalam diri setiap anak. Tugas kita (guru, orang tua, orang dewasa) untuk memantik bara itu agar memberikan terang dan kehangatan. --KRAISWANÂ
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI