Mohon tunggu...
Kris Wantoro Sumbayak
Kris Wantoro Sumbayak Mohon Tunggu... Guru - Pengamat dan komentator pendidikan, tertarik pada sosbud dan humaniora

dewantoro8id.wordpress.com • Fall seven times, raise up thousand times.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Setiap Anak Punya Bara dalam Dirinya, Tugas Kita Memantiknya

4 September 2023   16:09 Diperbarui: 4 September 2023   23:39 317
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari lainnya. Saat snack time, Kana, murid yang pernah aku tegur habis-habisan di depan kelas tetiba memberikan sebungkus cokelat padaku. Aku berusaha menolak, karena sudah membawa snack. Tapi dia agak memaksa.

Apakah dia bermaksud 'menumpukkan bara api di atas kepalaku' karena aku pernah memarahinya? Aku pun menerima cokelat tersebut. Tapi, Andri tetiba memegang HP untuk menelepon orang tuanya supaya dikirimkan snack. Dia tidak dibawakan snack.

Alih-alih akan dikirim, orang tuanya memintanya membeli snack di warung dekat sekolah. Sejatinya, di sekolah kami tidak ada kantin, para murid harus membawa snack dan makan siang dari rumah, atau katering. Tidak boleh belanja di warung dekat sekolah.

Aku jelas tidak mengizinkannya belanja, meski ia membawa uang. Akhirnya, aku menawarkan cokelat pemberian Kana. Aku pun menjelaskan pada Kana supaya ia tidak salah paham lalu sakit hati padaku.

Setiap anak punya bara dalam diri, tugas kita memantiknya

Dino mengepel lantai yang kotor. Kana menawarkan cokelat padaku, yang ternyata perlu diberikan pada Andri yang tidak membawa snack. Kali lain, Andri memberikan sebotol susu pada temannya.

Aku menyebut setiap anak punya bara dalam diri. Tugas kita untuk memantiknya.

Bara, jika dinyalakan bisa memberi terang dan kehangatan. Dunia ini gelap oleh dosa, juga dingin oleh keegoisan manusia.

Dalam pengalaman singkat bersama beberapa murid, aku tahu bahwa dalam diri setiap orang ada kasih (bara). Kasih itu akan terpancar kalau orang itu pernah merasakan kasih. Sebaliknya, akan tertutup dengan ego, kalau orang tidak pernah merasakan kasih.

Alih-alih melihat tingkah yang nakal pada diri anak, aku mau melihat dari sudut pandang yang lain. Ada bara (kasih) dalam diri setiap anak. Tugas kita (guru, orang tua, orang dewasa) untuk memantik bara itu agar memberikan terang dan kehangatan. --KRAISWAN 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun