Hampir 80% transaksi harian aku lakukan cashless via mbanking. Belanja bulanan, bayar tagihan, belanja online, maupun beli tiket bis, kereta atau pesawat. Praktis dalam satu genggaman.
Tanpa HP, aku harus mengambil uang tunai di mesin ATM, atau membayar dengan kartu. Hal ini tentu ribet, tapi ya tidak ada pilihan lain. Asalkan ada saldonya, lainnya aman.
4) Tidak bisa memakai kamus elektronik
Satu fitur yang jarang orang ketahui adalah Google Keyboard. Kita bisa memasukkan kalimat tanpa memencet keyboard. Yakni dengan voice typing (ikon mik warna biru). Lebih praktis, voice message. Pesan suara yang memudahkan pengirim maupun penerima pesan.
Ada satu lagi manfaat Google Keyboard, yakni kamus yang sama fungsinya dengan Google Translate. Meski tidak selalu akurat, fitur ini bermanfaat. Khususnya aku sebagai guru les anak berbahasa Inggris.
Jika ada frasa yang aku tak mengerti, Google Keyboard pada WhatsApp jawabannya. Meski kemampuan berbahasa Inggris dangkal, aku berani memberi les pada anak berbahasa Inggris. Sebab ada bantuan teknologi itu.
Tanpa kamus di HP, aku hajar saja semua frasa berbahasa Inggris. Jika tidak paham, aku tak gengsi bertanya pada murid. Biasanya mereka lebih familiar.
***
Demikian kisah dalam kesulitanku, hidup tanpa HP. Susah iya, tapi bukan mustahil. HP dengan beragam fitur hanyalah media. Aslinya, kompetensi diri yang harus terus diasah, ada atau tidak ada HP. Hidup tidak berhenti meski tanpa HP. --KRAISWANÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H