Mohon tunggu...
Kris Wantoro Sumbayak
Kris Wantoro Sumbayak Mohon Tunggu... Guru - Pengamat dan komentator pendidikan, tertarik pada sosbud dan humaniora

dewantoro8id.wordpress.com • Fall seven times, raise up thousand times.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Bule di Bali Arogan? Tidak Semua, Masih Ada Bule yang Baik

16 Mei 2023   11:02 Diperbarui: 16 Mei 2023   11:07 627
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Viral bule di Bali berbagi kebaikan | foto: indozone.id

Beberapa menit berlalu, orang hanya melihatnya sambil berlalu. Nobody cares about him. Namun, beda cerita saat ia membalik papan putih itu dengan beberapa tempelan uang kertas, “FREE MONEY”.

Hasilnya? Banyak orang berhenti di depannya. Tapi bukan untuk mendengarnya bercerita, melainkan mengambil uangnya. (Ada juga tiga gadis yang mendekat, malah memberi uang koin padanya.) Samuel menulis kutipan “this genuinely breaks my heart.. 💔”

Momen ini bisa jadi salah satu alasan, Samuel pergi ke beberapa negara untuk melakukan ekspresimen sosial. Ternyata, masih banyak di belahan negara lain orang baik dan peduli.

Mari kita petik pelajaran dari aksi Samuel.

1) Bukan uang atau harta, banyak orang kesepian perlu untuk didengar

Banyak orang yang akhirnya mengakhiri hidupnya hanya karena depresi, tidak ada orang yang mau mendengarnya bercerita. Mungkin ada juga yang malu atau enggan bercerita. Saking parah depresinya.

Kasih dan kepedulian bisa ditunjukkan dengan sangat sederhana. Mendengar orang lain untuk berbicara misalnya.

2) Tidak semua orang baik, tapi tetap ada

Ada bule di Bali yang arogan. Ada pula warga asli Indonesia menunjukkan tindakan tidak manusiawi. Masalahnya bukan apa latar belakang orangnya, dari negara mana. Melainkan hatinya, apakah berisi kasih atau ego serta dosa.

Tidak semua orang baik, tapi tetap ada. Samuel mencari, dan ia masih menemukannya.

3) Selagi bisa, mari membantu orang lain

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun