Penasihat Perdana Menteri Fumio Kushida berujar, jika kondisi ini terus berlanjut, bukan mustahil Jepang akan lenyap di masa depan.
Fenomena resesi seks di Jepang mulai nampak saat mereka gencar mengembangkan robot untuk membantu pekerjaan manusia. Secanggih apa pun robot dibuat, pada akhirnya berpotensi merugikan manusia itu sendiri.
Keberadaan robot menggeser tugas manusia, maka lapangan pekerjaan berkurang. Meski di satu sisi, pekerjaan manusia menjadi lebih cepat, mudah dan efisien.
Teknologi robot juga menggeser kodrat manusia dalam melakukan hubungan seks. Sebabnya, warga Jepang lebih memilih melakukannya dengan robot dibandingkan perempuan (sebanyak 27,1%, lebih tinggi dari AS 15,2%). Ngeri.
Mendengar seks bebas saja sudah mengusik iman kita, khususnya di Indonesia. Perilaku seksual yang dilakukan dengan benda mati adalah kebobrokan akhlak!
Tuhan menganugerahkan hubungan seksual pada manusia untuk menghasilkan keturunan, bukan sekedar memuaskan nafsu.
Kenapa bisa terjadi resesi seks di Jepang?
1) Minim wanita muda menikah
Wanita Jepang yang belum menikah di usia reproduksi puncak 25-34 stabil hingga 1970-an. Namun proporsi ini melonjak di usia 30-34.
2) Minim peluang bekerja