Mohon tunggu...
Kraiswan
Kraiswan Mohon Tunggu... Guru - Pengamat dan komentator pendidikan, tertarik pada sosbud dan humaniora

dewantoro8id.wordpress.com • Fall seven times, raise up thousand times.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Jepang, Negara Maju yang Terancam Punah karena Resesi Seks

11 April 2023   01:26 Diperbarui: 12 April 2023   09:15 1428
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penurunan populasi di Jepang akibat resesi seks | foto: Getty Images/David Mareuil via detik.com

Penasihat Perdana Menteri Fumio Kushida berujar, jika kondisi ini terus berlanjut, bukan mustahil Jepang akan lenyap di masa depan.

Fenomena resesi seks di Jepang mulai nampak saat mereka gencar mengembangkan robot untuk membantu pekerjaan manusia. Secanggih apa pun robot dibuat, pada akhirnya berpotensi merugikan manusia itu sendiri.

Keberadaan robot menggeser tugas manusia, maka lapangan pekerjaan berkurang. Meski di satu sisi, pekerjaan manusia menjadi lebih cepat, mudah dan efisien.

Teknologi robot juga menggeser kodrat manusia dalam melakukan hubungan seks. Sebabnya, warga Jepang lebih memilih melakukannya dengan robot dibandingkan perempuan (sebanyak 27,1%, lebih tinggi dari AS 15,2%). Ngeri.

Mendengar seks bebas saja sudah mengusik iman kita, khususnya di Indonesia. Perilaku seksual yang dilakukan dengan benda mati adalah kebobrokan akhlak! 

Tuhan menganugerahkan hubungan seksual pada manusia untuk menghasilkan keturunan, bukan sekedar memuaskan nafsu.

Penurunan populasi di Jepang akibat resesi seks | foto: Getty Images/David Mareuil via detik.com
Penurunan populasi di Jepang akibat resesi seks | foto: Getty Images/David Mareuil via detik.com

Kenapa bisa terjadi resesi seks di Jepang?

1) Minim wanita muda menikah

Wanita Jepang yang belum menikah di usia reproduksi puncak 25-34 stabil hingga 1970-an. Namun proporsi ini melonjak di usia 30-34.

2) Minim peluang bekerja

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun