Memasuki era Soeharto (orde baru), kebijakannya mirip. Namun, memasuki 1970-an pemerintah menerapkan kebijakan diskriminatif, melarang siswa muslimah memakai jilbab. Pada 1990-an, Soeharto mendekatan diri dengan kelompok Islam. Ia mengakomodir aspirasi politik dengan mengizinkan siswa sekolah memakai hijab. Asal kalian senang, kata Soeharto.
Memasuki era reformasi, semua kelompok mulai terakomodir sampai lahir Permendikbud 45/2014. Satriwan mendorong agar pemda dan sekolah menerapkan Permendikbud 45/2014 seperti menjabarkan pakaian apa saja yang boleh dikenakan di sekolah.
Wanita muslim tapi tidak berjilbab
Berikut ini beberapa perempuan muslim yang tidak berhijab, namun tetap berakhlak mulia.
1) Najwa Shihab
Jurnalis dan presenter "Mata Najwa" ini pernah berujar dalam podcast Rhoma Irama: "Abi selalu menekankan bagaimana kita bersikap, bagaimana sebagai seorang muslimah menampilkan atribusi yang terhormat."
Sang ayah, Quraish Shihab tak pernah mempermasalahkan penampilan Najwa yang tanpa hijab. Nana (sapaan akrab Najwa) diberi kebebasan untuk memilih dalam hal berpakaian bahkan pendidikan. Ia pernah menanyakan pendapat ayahnya tentang dirinya yang belum berhijab.
"Jadi Abi gapapa Nana belum pakai jilbab?" tanya Nana. "Terserah Nana. Jangankan pakaian, dalam bidang pendidikan terserah." ucap Abi.
Quraish Shihab dididik di Al-Azhar yang sangat toleran dan terbuka. Menurut Quraish Shihab, penampilan Nana yang memperlihatkan tangan ada hadis yang membolehkan. "Baca. Orang tidak baca. Orang bodoh itu banyak mengingkari... tapi orang yang luas wawasannya dia akan tahu, oh ini ada jalan," ujar Quraish Shihab.
2) Lamya Kaddor
Cendekiawan Islam Jerman, pengajar di Universitas Munster dan banyak menulis tentang isu-isu kaum perempuan dalam Islam. Kaddor berujar, Al-Quran tidak secara gamblang mewajibkan kaum perempuan berhijab. Kewajiban tersebut lahir dari tafsir kaum patriarki yang merasa berkuasa atas tubuh perempuan.