Seiring berjalannya waktu, aku tidak mengalami progres berarti. Kenapa dari lingkungan kerja sampai tempat persekutuan/ rekan jemaat tidak ada satu pun yang nyanthol, yang memenuhi kriteria? Adakah aku atau calonku yang tidak peka? Barangkali di belahan bumi yang lain?
Dalam kegalauan, aku seperti mendapat bisikan lembut. Calon PH yang aku cari memang tidak di tempat yang aku minta sebagai tanda. Kriteria tadi justru dibukakan pada doi.Â
Tapi mana mungkin? Bagaimana mau berelasi sedang pertemuan kami hanya hitungan jari, dan kini terpisah di provinsi yang berlainan?
Aku mengupayakan terus membangun komunikasi dengan doi. Obrolan kami lebih nyambung dan menghadirkan sukacita. Aku yakin doi bukan gadis gampangan. Ada kualifikasi khusus dalam diri doi yang pas dengan kriteria Pasangan Hidupku.
Masalah berikutnya muncul. Apakah doi memiliki perasaan yang sama denganku? Bagaimana kalau bertepuk tangan (lagi)? Bagaimana kalau cuma kasmaran? Haruskah aku mengungkapkan perasaan? Siapkah aku jika ditolak lagi? --KRAISWANÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H