Mohon tunggu...
Kraiswan
Kraiswan Mohon Tunggu... Guru - Pengamat dan komentator pendidikan, tertarik pada sosbud dan humaniora

dewantoro8id.wordpress.com • Fall seven times, raise up thousand times.

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Sesusah-susahnya Hidup, Paling Enak Tanpa Utang

5 Januari 2022   01:55 Diperbarui: 6 Desember 2022   11:18 1399
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi berutang | Dokumentasi Shutterstock

Hidup paling tenang kalau tak punya utang. -- Ibuku

Guru, pahlawan dan inspirasi pertamaku adalah ibu. Biar tak punya ijazah, dia salah satu yang terus mendukungku sampai mendapat ijazah sarjana. 

Dalam salah satu "mata kuliah" ibu pernah berujar, "Tak apa makan seadanya, yang penting gak punya utang." Menyentuh, karena ada yang bahkan untuk makan enak, suka jajan tapi banyak utang. Tidur pun tak tenang.

Seumur-umur, aku hanya punya utang sepeda motor. Meski dengan cicilan ringan, jadi beban juga karena aku pernah jobless sekitar enam bulan. Sambil tiarap menyeret kaki, lunas juga dengan menguras tabungan yang sejimpit. Tapi setelahnya lega karena tak punya utang.

Berutang boleh, asal ada tanggung jawab membayar

Utang menjadi bagian tak terpisahkan dalam hidup manusia. Negara pun perlu berutang untuk melakukan pembangunan. Banyak dikupas Denny Siregar di YouTube. Lagi pula ada pihak atau lembaga yang menawarkan pinjaman atau utang. Baik personal, bank, maupun pinjol yang marak hari-hari ini. Namun harus jelas untuk apa uang yang diutangi ini.

Jika untuk modal usaha, artinya untuk memutar roda ekonomi dan nantinya sukses, pasti indah rasanya. Jika untuk memenuhi kebutuhan, asal ada gaji atau pemasukan tetap untuk membayar aman. 

Jika untuk gaya hidup hedon, sebaiknya tahan. Sebab, setinggi-tingginya gaji, biasanya lebih tinggi gaya hidup. Daripada nanti diteror dan dicari-cari debt collector, benda-benda kita disita, dimasukkan ke daftar hitam, bahkan sampai kerabat atau kenalan kita juga diteror, kan nambah menyusahkan orang. --KRAISWAN 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun