Tips bisnis sukses #2. Buatlah iklan dengan kemasan seunik mungkin, tak nyambung tak apa, nyeleneh tak masalah. Makin nyeleneh, bakal menarik perhatian orang untuk membelinya dengan panik.
Baca juga:Â BTS Meal, dari Demam Korea sampai Propaganda
Susu beruang tidak melenyapkan penyakit
Hari pertama isolasi di kamar kos di Surabaya, mentorku mengirimkan banyak bahan makanan dan suplemen penambah kesehatan, salah satunya susu beruang. Lima botol diberikan padaku, sesuai lamanya kamar dipesan yakni lima hari. Idealnya, sehari diminum sebotol.
Baca juga:Â Pergi-Pulang Lancar Naik Kereta tapi Positif Covid-19, Kok Bisa?
Dalam lima hari itu kondisiku membaik. Aku yakin bukan susu beruang satu-satunya penentu. Banyak bahan makanan lain yang mendorong imunitasku makin baik. Bermacam makanan bergizi, buah-buahan, Virgin Coconut Oil, kapsul bubuk kelor, madu, lemon dan multivitamin. Aku lebih meyakini kombinasi bahan-bahan yang lengkap itu berperan penting meningkatkan imunitas tubuhku melawan virus.
Jadi, aneh dan tak masuk akal kalau orang memburu susu beruang sampai panik demi kesehatan. Kalau susu beruang bisa melenyapkan virus, maka kita tak perlu vaksin atau repot-repot menegakkan prokes 6M.
Panic buying bisa lebih berbahaya dari Covid-19
Dua petugas suatu swalayan di Jakarta nampak rehat sehabis menata tumpukan susu beruang. Dalam hitungan detik, sekelompok manusia dengan brutal menyerbu seperti rebutan bansos. Apa jadinya kalau pelayan itu tak menyingkir ya?