Mohon tunggu...
Kris Wantoro Sumbayak
Kris Wantoro Sumbayak Mohon Tunggu... Guru - Pengamat dan komentator pendidikan, tertarik pada sosbud dan humaniora

dewantoro8id.wordpress.com • Fall seven times, raise up thousand times.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Susu Beruang dan Lambannya Kita Belajar di Masa Pandemi

4 Juli 2021   22:44 Diperbarui: 6 Juli 2021   08:54 4325
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Susu beruang. Foto oleh Tribunnews.com/Hendra Gunawan

Tips bisnis sukses #2. Buatlah iklan dengan kemasan seunik mungkin, tak nyambung tak apa, nyeleneh tak masalah. Makin nyeleneh, bakal menarik perhatian orang untuk membelinya dengan panik.

Baca juga: BTS Meal, dari Demam Korea sampai Propaganda

Panic buying susu beruang | sumber: screenshoot WA/Rosa, Landep
Panic buying susu beruang | sumber: screenshoot WA/Rosa, Landep

Susu beruang tidak melenyapkan penyakit

Hari pertama isolasi di kamar kos di Surabaya, mentorku mengirimkan banyak bahan makanan dan suplemen penambah kesehatan, salah satunya susu beruang. Lima botol diberikan padaku, sesuai lamanya kamar dipesan yakni lima hari. Idealnya, sehari diminum sebotol.

Baca juga: Pergi-Pulang Lancar Naik Kereta tapi Positif Covid-19, Kok Bisa?

Dalam lima hari itu kondisiku membaik. Aku yakin bukan susu beruang satu-satunya penentu. Banyak bahan makanan lain yang mendorong imunitasku makin baik. Bermacam makanan bergizi, buah-buahan, Virgin Coconut Oil, kapsul bubuk kelor, madu, lemon dan multivitamin. Aku lebih meyakini kombinasi bahan-bahan yang lengkap itu berperan penting meningkatkan imunitas tubuhku melawan virus.

Jadi, aneh dan tak masuk akal kalau orang memburu susu beruang sampai panik demi kesehatan. Kalau susu beruang bisa melenyapkan virus, maka kita tak perlu vaksin atau repot-repot menegakkan prokes 6M.

Panic buying bisa lebih berbahaya dari Covid-19

Dua petugas suatu swalayan di Jakarta nampak rehat sehabis menata tumpukan susu beruang. Dalam hitungan detik, sekelompok manusia dengan brutal menyerbu seperti rebutan bansos. Apa jadinya kalau pelayan itu tak menyingkir ya?

Ki: petugas swalayan menghindari kerumunan, ka: manusia panic buying | sumber: screenshoot WA/Rosa
Ki: petugas swalayan menghindari kerumunan, ka: manusia panic buying | sumber: screenshoot WA/Rosa

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun