Mohon tunggu...
Kris Wantoro Sumbayak
Kris Wantoro Sumbayak Mohon Tunggu... Guru - Pengamat dan komentator pendidikan, tertarik pada sosbud dan humaniora

dewantoro8id.wordpress.com • Fall seven times, raise up thousand times.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Sistem Tak Bisa Dikibuli, tapi Manusia Bisa Dilobi

13 April 2021   19:44 Diperbarui: 13 April 2021   19:45 248
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di pintu masuk, petugasnya seorang muda, menanyakan ada keperluan apa. Lalu diberinya aku kertas antrian. (Sampai di sini, antara sebal---karena pemda tidak konsisten dan bersyukur---karena masih dapat pelayanan. Mungkin antrean online ini ditegakkan hanya di awal pandemi merajalela. 

Fokusnya membatasi jumlah orang dalam ruangan.) Aku di urutan 152, antrean di nomor 120-an. Menunggu 30an orang tak apa, daripada menghabiskan 3 jam pergi-pulang plus antre lagi menempuh 90 km bolak-balik.

Sekitar sejam, antreanku tiba. Maksimal lima orang saja 'pelanggan' yang boleh di dalam ruangan. Oleh ibu petugasnya, sempat ditanyakan apakah sudah mendaftar antrian online. "Belum", balasku. 

Dan tak ada masalah. Formulir dari kecamatan segera diproses, 20 menit kemudian diberi nota untuk mengambil surat keterangan pindah, tiga hari lagi. Selesai semua? Ngimpi. Masih harus memasukkan berkas ke kelurahan tujuan. Sabarrr...

Wasana kata. Seribet, sejauh, senjelimet bagaimana; kalau berkaitan dengan administrasi kependudukan, sebaiknya diurus. Latihan sabar, nantinya jadi gigih. 

Demi memperlancar urusan ke depan. Kedua, jangan kaku mutlak sepertiku. Ada kalanya, pura-pura bego menjadikan sesuatu efektif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun