Mohon tunggu...
Kraiswan
Kraiswan Mohon Tunggu... Guru - Pengamat dan komentator pendidikan, tertarik pada sosbud dan humaniora

dewantoro8id.wordpress.com • Fall seven times, raise up thousand times.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Silent Sustained Reading (SSR) dan Peran Kita Penanam Fondasi Cinta Baca

5 Februari 2021   09:34 Diperbarui: 2 Maret 2021   07:43 413
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kegiatan membaca senyap di salah satu sekolah di Laos | Sumber: Wikipedia/ BigBrotherMouse

Nah, poin 2 dan 5 jadi masalah tersendiri. Apakah guru, kelas dan sekolah mampu jadi teladan dan bersama-sama murid mengerjakan SSR ini...?

Jika hanya perintah dan keharusan bagi murid, dipastikan hasilnya tidak akan maksimal. Ujungnya asal program berjalan. Lagi pula, kita (guru, orang dewasa) terbudaya memerintah bukan? Dengan banyak alibi sibuk, banyak kerjaan dan sebagainya. Padahal, teladan adalah fondasi mutlak agar anak mau mengerjakan apa yang kita perintahkan. Ingat, ini abad 21!

Baca juga: Membeli Buku, Peperangan untuk Mengumpulkan "Jarahan"

Tantangan terbesarnya justru pada guru dan sekolah. Jangan sampai kita memerintahkan siswa membaca tapi kita sendiri justru mengoreksi tugas, membuka laptop atau---lebih parah---mengoperasikan ponsel! Ya,

kitalah pemegang kunci untuk menanamkan fondasi cinta baca

Meski sekolah memfasilitasi program SSR, jika dirasa perlu, orang tua bisa menambah jadwal bersama anak. Setidak-tidaknya memberi perhatian, apa yang mereka baca dalam SSR hari ini. Apalagi di masa PJJ, di mana anak berlimpah waktu luang. Dengan apa anda mengisi waktu mereka?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun