Mohon tunggu...
Kraiswan
Kraiswan Mohon Tunggu... Guru - Pengamat dan komentator pendidikan, tertarik pada sosbud dan humaniora

dewantoro8id.wordpress.com • Fall seven times, raise up thousand times.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Natal 2020: Berbeda tapi Bermakna!

25 Desember 2020   17:10 Diperbarui: 25 Desember 2020   20:39 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kali ini, kemeriahan dalam merayakan Natal harus ditahan. Kerumunan harus dihindari demi memutus rantai penularan virus Corona. Sedih, mungkin. Sepi, iya. Kurang meriah, pasti. Tapi,

sukacita sejati takkan dikendalikan oleh keadaan. Dalam pandemi virus sekalipun.

Sukacita sejati berarti dalam kondisi kenyang atu lapar, limpah atau kurang, sehat atau sakit, sepi atau meriah, bungah atau susah; sukacitanya tetap ada. Meski mungkin tak terdeteksi panca indra.

Ibaratnya, biar hari mendung sepanjang hari tak berarti mentari tak terbit. Penglihatan kita hanya terhalang awan pekat.

Menikmati sukacita Natal bersama keluarga | dokumentasi pribadi
Menikmati sukacita Natal bersama keluarga | dokumentasi pribadi

Sukacita versiku, bisa menikmati Natal bersama keluarga dan orang terkasih. Itu cukup. Lagi pula Bayi Suci juga datang dalam kesederhanaan, palungan di kandang domba. Lebih penting, Juruselamat hadir di hati kita, melahirkan kembali hidup kita. Itu lebih indah dibandingkan pesta.

2. Liburan bareng keluarga

Orang berjerih lelah agar api belanga terus menyala. Kalau bisa sesekali liburan, 'kan kebutuhan juga.

Liburan terakhirku dengan keluarga adalah saat SD. Program tabungan tahunan dasa wisma di kampung. Piknik rame-rame ke Pantai Parangtritis, dan bonbin Gembira Loka. Pulangnya mampir beli oleh-oleh di Malioboro. Itu pun sudah membahagiakan.

Makin bertambah usia kami, piknik pun hampir tak pernah. Sebagai gantinya aku jalan-jalan dengan teman-teman SMA dan kuliah.

Aku kangen piknik lagi dengan bapak ibu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun