Lalu?
Kalau pemerintah menerapkan agar setiap warganya untuk tetap tinggal di rumah dengan tujuan memutus mata rantai penyebaran virus Covid-19, sebaliknya UMKM bersama cinta berkewajiban menyambung mata rantai ekonomi yang hampir putus dengan menautkannya kembali lebih kuat lagi. Suara gemuruh mesin produksi harus tetap menjadi sebuah ritual. Dibutuhkan dukungan pemerintah agar mampu menaikkan volume suara mesin produksi lebih keras lagi. UMKM sendiri menyambut baik kebijakan-kebijakan dari pemerintah (Fiscal Policy) dengan maksud memberikan kelonggaran untuk bernapas.
Namun ada satu hal yang dikhawatirkan cinta yaitu budaya bangga akan produk, label, merk dari mancanegara. Saatnya untuk menumbuhkembangkan lagi "Cinta Produk Dalam Negeri". Dengan mencintai produk dalam negeri berarti menghargai karya dan cipta bangsanya sendiri. Menghargai karya dan cipta bangsa sendiri berarti volume usaha dalam negeri jadi meningkat. Volume usaha dalam negeri meningkat berarti rupiah akan menguat. Rupiah menguat berarti pendapatan nasional bisa bertambah. Pendapatan nasional bertambah berarti pertumbuhan ekonomi nasional semakin membaik. Ekonomi nasional membaik berarti makroprudensial bisa aman terjaga. Makroprudensial aman terjaga berarti penetrasi yang dilakukan bisa menghasilkan orgasme (kepuasan, kesejahteraan).
Cinta, UMKM dan Pemerintah merupakan satu kesatuan yang utuh tidak bisa dipisahkan. Cinta menjadi obat dan semangat bagi pemerintah untuk tetap eksis walau dalam kondisi kritis serta krisis. Cinta bisa menjadi lem dan suplemen bagi UMKM untuk merekatkan dan melengkapi ekonomi bangsa agar lebih mencintai proses daripada protes.
Meskipun corona telah menutup rapat langkah kita, tetap saja ada ruang untuk meraih peluang. Peluang untuk mendapatan kesempatan dalam kesempitan ekonomi. Corona mengajarkan kita banyak hal. Mengajarkan hidup sehat, hidup hemat juga hidup cepat dan tepat. Â Dan tidak kalah penting, corona mengajarkan pada kita betapa indahnya hidup bersama cinta. Â Karena cinta kita semua bisa hidup. Begitu?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H