Baik, jika pengumpulan tanda tangan ini didasarkan atas adanya "Kesepakatan Bersama", sebagaimana di bagian penutup surat Bapak, "Kesepakatan Bersama" yang mana? Kapan? Dimana? Bersama siapa?
Anggap saja memang ada kesepakatan bersama yang tidak secara rinci ditulis di surat, namun saya bingung untuk memberikan persetujuan atau tidak. Karena di angka 9 Bapak menuliskan "Menuntut Ketua RW melakukan perbaikan..." sedangkan di nomor 10 Bapak menuliskan "Ketua RW harus menyerahkan roda kepemimpinan..."
Jadi saya harus memberikan persetujuan yang mana?
Bapak Ketua RT yang saya hormati, ketika saya melihat surat Bapak tanggal 10 Januari 2022, sudah ada sekira 70 warga menandatangani "Mosi Tidak Percaya" dengan ragam pilihan : ada yang setuju dan ada juga yang memilih netral.
Apakah Bapak yakin, orang-orang yang memberikan suara "SETUJU" bukan karena paksaan? Jika betul bukan atas paksaan, apakah yakin dari hati nurani? Apakah yakin bukan karena ikut-ikutan? Menentukan pilihan dengan melihat pilihan orang kebanyakan? Dari orang-orang sebelumnya yang sudah membubuhkan tanda tangan?Â
Bapak Ketua RT yang saya hormati, mohon maaf sebelumnya, saya menulis ini tidak dalam posisi membela siapapun, termasuk Ketua RW. Saya hanya mengatasnamakan diri saya sendiri sebagai warga biasa, yang cukup "terganggu" dengan pengumpulan tanda tangan ini.
Sebagai warga yang mengharapkan kedamaian, saya ingin menyampaikan bahwa, alangkah baiknya jika Bapak menyampaikan hasil evaluasi kinerja Ketua RW, dalam forum rapat antar Ketua RT bersama Ketua RW. Duduklah bersama dengan santai, sambil ngeteh atau ngopi. Ungkapkan serta ingatkan akan program-program yang belum berjalan, atau program-program kerja yang terhambat. Diskusikan dengan kepala dingin diselingi canda tawa. Tapi diakhiri dengan solusi dan rencana langkah-langkah konkrit ke depan. Dan dalam pelaksanaannya disertai dukungan serta kolaborasi semua pihak untuk sama-sama menjalankan.
Jika hal ini pernah dilakukan dan belum berhasil. Ngopi dan ngeteh bersama lagi. Evaluasi lagi. Diskusi lagi. Cari dan cari solusi lagi.
Rasanya, saya sebagai warga turut bahagia jika para pemimpin kami sejalan dan sehati, untuk sama-sama berkolaborasi dalam memajukan lingkungan. Tanpa mengutamakan kepentingan kelompok tertentu dan golongan.
Bapak Ketua RT, saya mohon maaf atas ketidaknyamanan dengan hadirnya surat terbuka ini. Bagaimanapun ini hanyalah sebatas curhat-an saya sebagai warga. Ya... anggap saja keluh kesah seorang anak kepada ayahnya. Karena toh surat edaran voting ini sudah beredar dan mendapatkan banyak tanda tangan warga. Ketika saya bersuara seperti inipun, saya yakin, tak akan berpengaruh apa-apa. Tapi setidaknya, Bapak sudah mau "mendengarkan" gundah-gulana saya..
Demikian ungkapan hati saya. Terima Kasih sudah mau membaca.