Mohon tunggu...
Wamin Apriansyah
Wamin Apriansyah Mohon Tunggu... Penulis - Hadapi, Hayati Nikmati

Spesialist Copywritting and Sosial Media, Digital Marketing,

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Cerpen: Aku, Dia, dan Halte Itu

17 September 2023   22:36 Diperbarui: 24 September 2023   21:36 426
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pukul tiga sore di sebuah halte depan kampus aku menunggu seseorang, empat puluh lima menit berlalu, lalu lalang kendaraan berhenti di depan menjemput penumpang. Aku masih menunggu seseorang sebelum matahari terbenam.

Di saku handphoneku bergetar "kamu di mana?" suaranya lirih terdengar

"Aku masih di halte," suaraku pelan sedikit ditahan

Tanpa jawaban selanjutnya telepon langsung ditutup. Aku duduk di samping satu per satu orang yang mulai meninggalkan halte hanya menyisakan aku seorang di halte itu.

Aku mengerti, kuambil sebuah catatan kecil dari dalam tasku, catatan bersampul putih tak lagi bersih, coretan tertera dengan debu jalan menempel.

Menyibukkan diri dengan membaca kembali jadwal aktivitas, terlepas dari aktivitas penting atau tidak penting selalu aku catat, apalagi kalau punya janji dengan seseorang. Prinsip tidak mau mengecewakan dan selalu tepat waktu aku pegang.

Begitu juga dengan sore ini, cahaya jingga mulai menyapa penduduk bumi, menemani aku dalam kesendirian. Sesekali aku buka catatan itu tertulis sebuah puisi.

Apa kabar senja

Warna jinggamu sungguh mempesona

Ratusan pasang mata memperhatikan kala engkau menyapa

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun