Mohon tunggu...
Wamdi Jihadi
Wamdi Jihadi Mohon Tunggu... -

Nilai kita bukan pada apa yang kita miliki, namun apa yang kita beri

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Berita

4 April 2016   08:01 Diperbarui: 4 April 2016   08:19 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

***

Malam ini, seperti malam-malam sebelumnya. Setelah istri dan anakku tidur kubuka buku dan kembali larut dalam bacaan. Aku sangat menggemari bacaan yang berbau fiksi, tidak tahu apakah dengan cara ini aku menenggelam kesulitan hidup, entahlah. Namun, rasanya ada ruang kosong di dalam sana yang bisa dipenuhinya. Sesaklah lemari bukuku dengan karya-karya sastra berupa novel, cerita pendek, puisi, dan lainnya. Umumnya karangan penulis dari dalam negeri, walau pun beberapa ada terjemahan.

Malam ini tiba-tiba saja hatiku tergerak mengambil buku Tunjuk Ajar Melayu yang ditulis mendiang datuk Tennas Effendy. Berita minggu-minggu ini membawaku untuk membuka perihal pemimpin dalam tradisi Melayu.

Kalau hendak memilih pemimpin: Jangan dipilih karena duitnya/Jangan dipilih karena kayanya/Jangan dipilih karena sukunya/Jangan dipilih karena pangkatnya.

Bertuah ayam ada induknya/Bertuah serai ada rumpunnya/Bertuah rumah ada tuanya/Bertuah negeri ada rajanya/Bertuah imam ada jemaahnya.

Ah, begitu besarkah kawah yang menganga, pikirku.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun