"Oh, kenalin nama saya Hario", katanya sembari tersenyum memperlihatkan lesung pipinya yang menghiasi wajahnya.
     Aku sempat terpana melihat sosok pria yang ada di depanku. Menurutku dia sangat tampan dengan postur tubuh yang tinggi, atletis dan kulitnya yang agak kecoklatan.
     "Hai, mbak, mbak gak apa-apa, kan?", katanya membuyarkan pandanganku.
     "Eh, gak apa-apa kok"
     " Oh ya, mbak sedang apa berjalan sendirian dan sepertinya mbak sedang melamun ya?"
     "Saya sedang mencari pekerjaan tapi belum  yang mau menerima saya karena saya hanya lulusan SMA"
     "Oh, begitu, bagaimana kalau mbak bekerja di  toko buku punya saya. Kebetulan saya sedang mencari orang yang berposisi  kasir di toko buku saya" tawarnya.
     "Beneran mas, saya bisa bekerja di toko bukunya mas?"
     "Iya, bolehlah, hitung-hitung sebagai permintaan maaf saya kepada mbak. Ini kartu nama saya, besok mbak datang saja ke alamat yang ada di situ"
     "Iya, makasih mas sudah mau bantu saya, saya memang sangat butuh pekerjaan ini"
     "Baiklah, saya pergi dulu ya. Besok saya tunggu loh"