Undangan 18 Agustus 2023 adalah awal pertama mengikuti kegitan pendidikan guru penggerak. Sebagai guru yang mengajar di tahun 2008 berpikir bahwa saya memiliki pengalaman yang cukup, dari segi pedagogik maupun kemampuan berinteraksi dengan anak didik itu sudah cukup. Namun disaat mengikuti kegiatan calon guru penggerak ini, saya dituntun lebih dalam memaknai peran sebagai hamba yang berpihak pada murid. Hamba yang mengabdi disertai ketulusan, kesabaran menuntun murid berdasarkan kodrat alamnya sesuai dengan tuntutan kodrat zamannya. Sebagai calon guru penggerak dihadapkan terlebih dahulu kepada refleksi filosofi pendidikan menurut Ki Hadjar Dewantara (KHD). Â Sebagai berikut,
1. Tulisan Reflektif KritisÂ
Apa yang ada Anda ketahui tentang pemikiran Ki Hajar Dewantara (KHD) mengenai pendidikan dan pengajaran?
 Yang saya pahami tentang pemikiran Ki Hadjar Dewantara (KHD) mengenai pendidikan dan pengajaran merupakan satu kesatuan dan saling membutuhkan. Karena Pendidikan dan Pengajaran itu memiliki satu tujuan. Orang tua memberikan mendidik anaknya sejak dari bayi, melatih anaknya untuk berjalan, memberikan pengajaran mulai dari senyum, menyapa, memberi salam, dan sebagainya. Dengan harapan si anak dalam pertumbuhannya bisa menikmati dunianya lewat pengajaran yang diterima dirumah.Â
Kenapa memiliki satu kesatuan antara pendidikan dan pengajaran?
   Pengajaran merupakan proses pendidikan dalam menggali ilmu untuk memberi pengaruh kecakapan hidup yang berkelanjutan. Dengan adanya pengajaran, maka pendidikan memberi tuntunan terhadap segala kemampuan yang dimiliki anak. Melalui pengajaran, si anak didik oleh pendidik (orang tua/keluarga) dan dilanjutkan di sekolah untuk menemukan arti kehidupan melalui pendidikan.Â
Pendidikan dan pengajaran yang diinginkan oleh KHD adanya keseragaman tanpa membandingkan status sosial. Dengan adanya keseragaman dalam pelayanan maka semua lapisan masyarakat bisa menikmati pendidikan untuk mencapai masa depan yang gemilang. Â
Apa relevansi pemikiran KHD dengan konteks pendidikan Indonesia saat ini dan konteks pendidikan di sekolah Anda secara khusus?
Relevansi pemikiran KHD dengan konteks pendidikan Indonesia saat ini dan konteks pendidikan di SMAS Advent Nusra secara khusus melaksanakan pelayanan pendidikan tanpa melihat status sosial keluarga peserta didik. Relevansinya adalah mencerdaskan anak didik, melalui iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa melalui iman dan keyakinan masing-masing siswa tanpa harus memaksakan denominasi tertentu. Relevan meningkatkan status sosial melalui pembelajaran yang berkelanjutan, menghargai perbedaan, menghargai betapa pentingnya ilmu pengetahuan untuk masa depan.Â
Apakah Anda merasa sudah melaksanakan pemikiran KHD dan memiliki kemerdekaan dalam menjalankan aktivitas sebagai guru?
Masih jauh dari harapan sesuai dengan pemikiran KHD, karena masih membuat masa tenggang waktu pengumpulan tugas, masih belum memerdekakan siswa.