Mohon tunggu...
Walentina Waluyanti
Walentina Waluyanti Mohon Tunggu... Penulis - Menulis dan berani mempertanggungjawabkan tulisan adalah kehormatan.

Penulis. Bermukim di Belanda. Website: Walentina Waluyanti ~~~~ Email: walentina.waluyanti@upcmail.nl ~~~ Youtube channel: Kiki's Mom

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Mengerikan, Belanda Reka Ulang Tragedi Air Bah Bersejarah

19 Juli 2021   07:25 Diperbarui: 24 Juli 2021   00:30 2034
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Suasana semakin mencekam ketika terdengar teriakan anak yang memanggil, "Mama!!!.... Mama!!!" Ada suara-suara orang-orang yang panik. Ada bunyi sirene meraung-raung.

Suara gemuruh badai kencang, hujan lebat, orang-orang saling teriak memanggil-manggil, di kejauhan terlihat ombak laut bergulung-gulung... sangat mengerikan!

Pukul 02.00 menjelang subuh, penduduk mendapati air mulai memasuki rumah. Air sudah melewati tanggul. Rumah di Belanda umumnya berlantai dua atau berlantai tiga. Saat air mulai menggenangi lantai bawah, mereka pindah ke loteng. Dengan harapan, mungkin air akan segera menyurut.

Pukul 03.00 subuh, alih-alih menyurut, datang hempasan yang lebih keras dari sebelumnya. Tanggul pertahanan air pun sama sekali jebol. Sapuan ombak laut yang tinggi dengan bebas merangsek sampai ke kediaman penduduk.

Menjelang dini hari, 1 Februari, luapan badai tak tertahankan. Tirai jendela beterbangan oleh hantaman badai begitu kerasnya, hingga menghempas pintu dan jendela.

Braaaak....!!! Bukan hanya pintu dan jendela, tembok rumah pun jebol diterjang oleh hempasan air laut. Begitu dahsyatnya badai dan hempasan gelombang yang datang dari laut itu. Daerah polder meluap. 

Anak-anak berteriak panik memanggil-manggil orangtuanya. Orangtua panik berusaha menyelamatkan anaknya. Teriakan minta tolong terdengar dari segala penjuru.

Inilah awal tragedi maut, bencana air bah bersejarah yang memakan korban ribuan jiwa di provinsi Zeeland di Belanda pada tahun 1953.

Ternyata bencana yang terjadi pada tengah malam itu masih belum selesai. Esok harinya, hari Minggu siang 1 Februari 1953, kembali warga dihantam oleh gelombang yang kedua, yang lebih parah dari gelombang yang pertama.

Bencana Februari 1953

Bencana banjir besar yang terjadi pada malam 31 Januari dan 1 Februari 1953 ini di Belanda biasa disebut juga Bencana Februari. 

Ini merupakan bencana alam terbesar di Belanda pada abad ke-20. Bencana ini menjadi sangat historis, kisahnya dituangkan ke dalam film berjudul "De Storm" (2009).

Foto: Adegan film
Foto: Adegan film
Bencana maut tahun 1953 tersebut disebabkan oleh kombinasi antara gelombang badai yang parah dan pasang surut air laut, yang menyebabkan air di Laut Utara bagian selatan yang berbentuk corong naik ke ketinggian yang ekstrem.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun