Mohon tunggu...
Walentina Waluyanti
Walentina Waluyanti Mohon Tunggu... Penulis - Menulis dan berani mempertanggungjawabkan tulisan adalah kehormatan.

Penulis. Bermukim di Belanda. Website: Walentina Waluyanti ~~~~ Email: walentina.waluyanti@upcmail.nl ~~~ Youtube channel: Kiki's Mom

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Pengalaman Memilih Sendiri Vaksin Corona Sekali Suntik

14 Juli 2021   07:39 Diperbarui: 14 Juli 2021   09:16 1484
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebelum ke lokasi, saya makan soto ayam, nasi dan sambal. Masih ditambah makan rujak buah pedes lagi. Sebelum berangkat, saya bawa air putih sebagai bekal minuman.

Hanya 10 menit berkendara, saya dan suami sampai ke lokasi vaksin. Begitu masuk ke ruangan, kami menyerahkan dokumen yang diperlukan ke loket. 

Mereka memeriksa sejenak, kemudian langsung mempersilakan ke tempat vaksinasi. Sama sekali tidak ada dokter atau petugas kesehatan yang memeriksa kondisi kesehatan saya seperti tekanan darah, dsb.

Petugas yang akan memvaksin sudah siap dengan jarum di tangannya. Saya dipersilakan duduk. Pada undangan vaksin, orang sudah diwanti-wanti agar mengenakan pakaian yang tidak menyulitkan saat akan divaksin. Jadi saya mengenakan blus “you can see”. Ini istilah generasi tahun 1970-an untuk menyebut baju tanpa lengan.

Dulu orang mengatakan, disuntik rasanya seperti digigit semut. Tapi yang ini, digigit bayinya semut pun, hampir tak terasa.

Ini sangat berbeda dengan injeksi jadul yang rasanya kayak digigit tawon. Tapi sekarang jarum suntiknya sangat tipis, membuat saya hampir tak merasakan apa-apa saat disuntik.

Kemudian petugas itu menempelkan plester di lengan kiri bekas suntikan. Setelah itu kami dipersilakan masuk ke aula besar. Banyak sekali orang duduk di aula ini dengan jarak 1,5 meter. 

Kami disuruh duduk menunggu selama 15 menit. Ini untuk melihat apakah ada efek samping suntikan. Kalau tidak terjadi apa-apa, kami diperbolehkan pulang.

Beberapa saat setelah disuntik, saya merasa tangan kiri saya agak tidak nyaman. Tetapi rasa tidak nyaman ini menghilang beberapa saat setelahnya. Saat duduk menunggu, saya berkonsentrasi ingin merasakan efek apa yang akan saya terima.

Apakah kepala saya akan pusing? Akankah saya merasa mual? Saya mencoba menandai apakah ada reaksi aneh yang mungkin akan timbul dari tubuh saya. Sambil menunggu, saya minum air putih yang tadi saya bawa.

Tunggu punya tunggu, 15 menit pun berlalu. Saya dan suami tetap tidak merasakan gejala apa-apa. Karena tidak yakin, kami menambah waktu tunggu menjadi 15 menit lagi. Total menunggu 30 menit, ternyata tidak terjadi apa-apa juga. Jadi kami pun bangkit dari kursi, bersiap pulang ke rumah.

Setelah sampai ke rumah usai divaksin, saya masih berpikir, mungkin efek samping vaksin itu akan bekerja beberapa saat lagi. Tetapi tetap saja tidak ada gejala apapun yang saya rasakan. Mengantuk atau sakit kepala juga tidak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun