Mohon tunggu...
Walentina Waluyanti
Walentina Waluyanti Mohon Tunggu... Penulis - Menulis dan berani mempertanggungjawabkan tulisan adalah kehormatan.

Penulis. Bermukim di Belanda. Website: Walentina Waluyanti ~~~~ Email: walentina.waluyanti@upcmail.nl ~~~ Youtube channel: Kiki's Mom

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Pengalaman Memilih Sendiri Vaksin Corona Sekali Suntik

14 Juli 2021   07:39 Diperbarui: 14 Juli 2021   09:16 1484
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat saya menerima undangan vaksin, belum ada tawaran untuk bisa memilih vaksin lain selain yang telah ditetapkan. Tetapi saya segera cepat bereaksi ketika membaca berita bahwa di Belanda sedang tersedia 200.000 vaksin Johnson & Johnson (di Belanda disebut vaksin Janssen & Janssen). Ini jenis vaksin yang hanya sekali suntik. 

Kemudian diumumkan bahwa bagi warga Belanda yang akan menerima vaksin lain, kini diperbolehkan memilih Johnson & Johnson.

Membaca pengumuman di atas, saya pikir, “Wah, apakah mungkin saya boleh memilih sendiri vaksin Johnson & Johnson?”

Sebelumnya vaksin Johnson & Johnson ini masih jarang digunakan di Belanda. Yang banyak digunakan adalah vaksin untuk 2 kali suntik, yaitu Moderna, BioNTech/Pfizer (Comirnaty) dan AstraZeneca. 

Tadinya vaksin Johnson & Johnson di Belanda sebetulnya hanya untuk kelompok tertentu. Karena efektif hanya sekali suntik, maka vaksin ini di Belanda awalnya ditujukan untuk kelompok yang sulit untuk menjalani 2 kali suntik. Misalnya profesi militer yang sedang menjalankan misi, pelaut dan para tuna wisma.

Menyambar Peluang Vaksin Sekali Suntik 

Saya tadinya memang menginginkan vaksin sekali suntik seperti vaksin Johnson & Johnson. Tapi ini tidak mungkin, sebab tadinya orang tidak boleh memilih jenis vaksinnya sendiri. 

Setiap orang yang bersedia divaksin, harus mau menerima jenis vaksin yang telah ditetapkan GGD (Puskesmas). GGD berwenang menentukan vaksin apa yang harus diterima seseorang.

Begitu mendengar tawaran untuk boleh memilih vaksin sekali suntik Johnson & Johnson, saya tidak menyia-nyiakan peluang ini. Secepatnya saya mengebel GGD (Puskesmas).

Baru menelepon saja, sulitnya minta ampun. Terdengar nada sibuk melulu. Belakangan saya baca berita, banyak yang punya pengalaman sama. Ada yang sampai menghitung menelepon ratusan kali sebelum akhirnya bisa membuat janji untuk divaksin Johnson & Johnson.

Maklum, stok Johnson & Johnson disebutkan hanya 200.000. Dan setiap orang berebut ingin memperoleh vaksin ini sebelum persediaannya keburu habis. 

Terlebih dijelaskan, bahwa orang yang mengebel belum tentu bisa menerima vaksin ini, karena persediaan vaksin Johnson & Johnson ini terbatas. (Belakangan, pemerintah menambah lagi 175.000 persediaan vaksin Johnson & Johnson, karena tingginya minat masyarakat pada vaksin ini).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun