Peters membedakan antara berbicara tentang "Aku" dan personal branding. Menurut Peters, berbicara tentang "Aku", termasuk dalam kategori kebebasan berpendapat. Tetapi personal branding adalah tentang bagaimana orang lain melihat Anda. Dan orang ingin melihat sesuatu yang otentik dari diri Anda. Tentu saja ini tidak berarti bahwa personal brand itu harus disukai oleh semua orang.
Menjadi diri sendiri dalam membangun personal branding tidak berarti harus diterjemahkan sebagai orang yang berbicara tentang "Aku" dengan mengorbankan privacy.
Satu hal yang jelas, dengan menjadi diri sendiri, Anda sudah menampilkan sesuatu yang otentik. Anda mempunyai sesuatu yang otentik dengan keprbadian Anda? Punya ketulusan dan integritas?  Memiliki passion dalam bidang tertentu untuk disampaikan di media sosial? Selamat! Ini menunjukkan Anda telah memiliki personal branding.
Pada akhirnya nilai universal akan tetap berlaku di mana saja, termasuk juga di media sosial. Orang selalu mencari sesuatu yang otentik, ketulusan dan integritas. ***
(Penulis: Walentina Waluyanti)
Sumber:Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H