Mohon tunggu...
Wakidi Kirjo Karsinadi
Wakidi Kirjo Karsinadi Mohon Tunggu... Editor - Aktivis Credit Union dan pegiat literasi

Lahir di sebuah dusun kecil di pegunungan Menoreh di sebuah keluarga petani kecil. Dibesarkan melalui keberuntungan yang membuatnya bisa mengenyam pendidikan selayaknya. Kini bergelut di dunia Credit Union dan Komunitas Guru Menulis, keduanya bergerak di level perubahan pola pikir.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

5 Pelajaran dari Krisis Corona bagi Pemimpin

28 Maret 2020   00:07 Diperbarui: 28 Maret 2020   23:43 1474
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustarsi pribadi
ilustarsi pribadi
Namun, bukan hanya krisis yang akan berlalu melainkan juga hal-hal baik yang kita alami, itu pun akan berlalu. Ketika bisnis sedang bagus, keluarga sedang baik dan menyenangkan; keberuntungan banyak mendatangi kita, ingat: itu pun akan berlalu. Hidup tidak pernah tetap sama. Krisis itu biasa.

2. Krisis itu mengganggu (distracting)

Distraction merupakan lawan kata dari traction. Traction itu tindakan menarik sesuatu pada jalurnya; sedangkan distraction tindakan menarik sesuatu itu menjauh dari jalurnya. Distraction menjauhkan Anda dari apa yang ingin Anda capai, apa yang Anda inginkan. Anda menginginkan distraction? Coba lihat berita TV. Banyak media memiliki agenda tersembunyi. 

Agenda mereka kadang bukanlah untuk menyampaikan kebenaran. Agenda Anda sebagai seorang pemimpin adalah mengutamakan orang-orang. Agenda Anda adalah membantu, melayani, memotivasi, dan menambah nilai kepada orang-orang. Dalam situasi krisis yang dilakukan politisi dan media kadang bukan memotivasi melainkan memanipulasi orang-orang untuk kepentingan mereka sendiri. 

Sejauh Anda mengutamakan orang-orang, hal itu akan menjaga Anda tetap dalam traction di masa-masa distraction. Krisis ini adalah badai distraction yang sempurna dan ketakutan menyebar jauh lebih cepat daripada virusnya sendiri. 

Hanya karena langitmu runtuh tidak berarti langitku juga runtuh. Benar kita dalam krisis yang sama, bahaya yang sama. Tetapi apakah kita memiliki perspektif yang sama? Mungkin tidak. 

Tugas pemimpin adalah membawa traction di tengah-tengah distraction. Dan langkah pertama yang harus dilakukan adalah menyingkirkan emosi negatif. Apa yang disampaikan C.S. Lewis di tahun 1948 terkait dengan ancaman bom atom layak kita perhatikan. Ia menulis, 

"Jika kita akan hancur oleh bom atom, biarlah bom atom itu menemukan kita sedang melakukan hal-hal yang masuk akal dan manusiawi --berdoa, bekerja, mengajar, membaca, mendengarkan musik, memandikan anak-anak, bermain tenis, mengobrol bersama teman sambil minum dan main panahan--  bukan meringkuk bersama seperti kumpulan domba yang ketakutan dan mengkhawatirkan bom. Mereka bisa menghancurkan tubuh kita tetapi tidak boleh mengalahkan pikiran kita." 

Ketakutan tidak boleh menguasai kita.

3. Krisis mengungkapkan siapa diri kita

Krisis tidak membentuk kita; krisis mengungkapkan siapa diri kita. Ketika berada dalam keadaan krisis, apa yang ada di dalam diri kita akan keluar. Kalau kita memeras jeruk, akan keluar jus jeruk. Kalau krisis memeras manusia, apa yang ada di dalamnya akan keluar, entah negatif atau positif. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun