Rasa nyaman saat bersamamulah yang membuat orang-orang bisa begitu saja tanpa alasan untuk bisa mencintaimu.Â
Dan aku sangat cemburu, aku cemburu sampai-sampai aku selalu marah-marah tanpa alasan saat mereka akrab denganmu. Aku cemburu sayang, aku takut kau pun akan jatuh cinta pada mereka dan meninggalkan aku sendirian.
Ya sayang, karena itu aku menggengammu dengan lebih erat lagi, kubatasi semua kegiatanmu, kuhalangi smua aksesmu untuk bertemu dengan lebih bayak orang lagi.Â
Ya, lagi dan lagi, aku membiarkanmu menanggung smua sendirian.Â
Masih sanggupkah kamu sayang, menemani aku dengan segala egoku, dengan kelemahanku yang selalu melukaimu?
Bisakah kamu menjadi malaikat dan bidadari sayang?, Yang selalu memiliki kebesaran hati untuk memaafkan semua salahku?, Adakah bahagia dihatimu jika kau terus bersamaku meski sedikit saja?.
Jadilah kuat sayang, jadi lah tangguh, jadilah hebat, dan jadilah iklas. Jika karena aku, Tuhan memuliakanmu lebih dari wanita-wanita lain di dunia ini, kuatlah demi dirimu sendiri, sampai hanya Tuhan sendirilah yang memberi keputusan atas hidupmu.
Aku yakin sayang, diluar sana, ada seseorang yang mencintaimu dengan tulus, yang merangkai cintanya dalam butiran-butiran doa, dan itulah juga yang pasti akan menguatkanmu menjalani takdirmu.
Yogyakarta,
Thanks to my master of happiness. Selalu doakan aku agar bisa iklas menjalani takdirku, dan semoga Allah mempertemukan lagi kita di dunia kita berasal.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H