“Idih kau bisa saja deh, Mi.”
“Udah nyerah deh.”
Kepala Rara jatuh ke pundak Miranda.
“Pilih mana edukasi or pacar?”
“Sekolah.”
“Mantap. Itu baru Rara Anggraeni.”
“Semoga saja Falen nonggol deh.”
“Yah… Rara,” keluh Lolie.
Suatu siang kala jam istirahat, Rara serta Lolie melintas di jalanan sekolah. Dia menengok sekumpulan anak-anak cowok sedang bermain basket di lapangan sekolah mereka. Ada satu sosok yang disukai Rara saat pertama kali lihat. Belakangan Rara cari-cari info, dia bernama Falen Irawan. Seorang pemain basket andalan sekolah unggulan, SMA No. 1 Taru. Sekolah itu memang selalu meraih kemenangan dan piala turun temurun. Falen-lah yang tetap menjaga tradisi sekolah itu. Tak pelak, dia menjadi murid yang tersohor dan menjadi idola para remaja.
Selama ini Rara tak mengikuti olahraga basket. Dia pun tak menyelami olahraga itu. Tak daftar komunitas cheerleaders. Yah, bagaimana... dia tak minat.
Hanya menjadi pendukung setia dalam lubuk hatinya. Tak mungkinlah dia terang-terang dukung sekolah Falen. Mau hendak dibacok apa.