“Miranda!”
Suara bernada perintah itu seketika membuat telinga Miranda berdiri. Langsung dia berbalik, “Yak.” Bola matanya berseri mengkilap.
“Kau ke kantin?”
“Iya, kenapa?”
Pakai tanya lagi Miranda,sungut Rara.
“Titip.”
“Kau mau beli apa?”
Emma menyebutkan permintaan yang harus dibeli. Pesanan itu dicatat di otak Miranda. Disimak baik-baik. Di belakangnya ada Rara dan Lolie sedang menunggu.
“Sisa uang kau boleh gunakan.”
“Okey, makasih, Emma.”
Rara melipat tangan. Masang tampang jutek. Miranda melihat sekilas air muka tersebut. Dia tak hiraukan dan berlalu begitu saja, kalem di hadapan kedua temannya, berujar, “Kalian macam gak ngertiin aku aja. Ayok!”