Lantas, apa yang membuat harga kendaraan listrik begitu melambung?
Jawabannya ada di sumber energinya, yakni baterai.
Jantung Kendaraan Listrik
Apabila kita bedah komponen pembiayaan untuk produksi mobil listrik, maka baterai mengeruk porsi hingga 40% dari total biaya produksi.
Hal ini bukan tanpa alasan, karena baterai adalah jantungnya kendaraan listrik. Serupa solar atau bahan bakar minyak pada kendaraan konvensional berbasis ICE.
Jika kita telisik lebih dalam, apa yang membuat baterai menjadi begitu mahal?
Setidaknya saya menemukan dua alasan. Pertama terkait dengan supply chain dari bahan baku dan yang kedua adalah transfer teknologi yang masih memerlukan waktu.
Berbicara terkait rantai pasok produksi, kita perlu paham bahwa banyak tahapan yang perlu dilaksanakan untuk memproduksi sebuah baterai.
Mulai dari teknologi proses dari tambang (nickel ore, mangan ore, lithium, dst), disulap menjadi bahan baku baterai untuk pembuatan katoda dan anoda, lanjut ke manufaktur baterai hingga proses recycling baterai dalam 8-9 tahun. Proses panjang tersebut membutuhkan investasi yang tidak sedikit.
Analisis yang dilakukan oleh Indonesia Battery Corporation (IBC) menyebut bahwa total investasi yang diperlukan untuk membangun 140 GWh rantai pasok end to end baterai listrik mencapai USD 15 milliar. Hal itu belum terhitung biaya integrasi antarstakeholders. Bagaimanapun, integrasi tersebut turut melibatkan waktu, investasi, sampai regulasi yang mendukung.
Dalam konteks adaptasi teknologi, para pengembang sudah mengerahkan segala macam cara untuk memenuhi tuntutan hukum ekonomi. Faktor pentingnya ada pada densitas energi, bagaimana baterai dapat menyimpan lebih banyak energi untuk menjalankan kendaraan listrik.Â
Strategi yang sering digunakan adalah dengan melakukan modifikasi terhadap material penyusun baterai. Sejauh ini, porsi paling mahal berasal dari bagian katoda baterai yang menyentuh angka 50% dari total produksi sel baterai. Jika kita mampu menurunkan harga material untuk katoda sembari meningkatkan densitas energinya, maka kita akan mampu menurunkan harga produksi mobil listrik.