Mohon tunggu...
Wahyu Noliim Lestari Siregar
Wahyu Noliim Lestari Siregar Mohon Tunggu... MAHASISWA -

Jangan Takut Bermimpi, dan Lukiskanlah itu dalam Kanvas Dunia mu yang Nyata.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kekuasaan Dalam Pluralis Agama Menurut Paul Tillich

19 November 2016   22:21 Diperbarui: 19 November 2016   22:58 1265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
http://thestoryprize.blogspot.co.id/

[2] Harun Hadiwijono, Teologi Reformasi Abad ke-20, (Jakarta: BPK-Gunung Mulia), 2004. hlm: 98

[3] James Luther Adam, Preface, hlm:10

[4] Paul Tillich, Biblical Regligion and The Search for Ultimate Reality, (Chicago), 1955, hlm: 35-36

[5] Paul F. Knitter, Satu Bumi Banyak Agama, (Jakarta: BPK-Gunung Mulia), 2003, hlm: 22

[6] Paul Tillich, Teology of Culture, (Oxford University Press, NY), 1959, hlm: 3-7

[7] Paul Tillich, Love, Power and Justice, (Oxford University Press, NY), 1960, hlm: 1

[8] Herold Coward, Pluralisme: Tantangan bagi Agama-Agama, (Yogyakarta: Kanisius), 1989, hlm 10-11

[9] Ibid, hlm 12-13

[10] David J. Boch, Transformasi Misi, (Jakarta: BPK-Gunung Mulia), 1997, hlm: 575

[11] Weinata Sairin,Visi Gereja Memasuki Millenium Baru,(Jakarta: BPK-Gunung Mulia), 2002, hlm 80

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun