namun kita selalu menyelesaikan masalah secara mentor maupun konseling sekarang setelah
belajar choaching kita lebih bisa mengembangkan cara berfikir kita dan membuat keputusan yang
berfihak pada murid meskipun kadang teman sejawat belum bisa berfikir yang sama.Â
dengan semua materi yang telah dipelajari dari modul guru penggerak sudah seharusnya kita bisa memberikan
keputusan yang bersifat positif, membuat siswa merasa nyaman, dan tenang.Â
Harapannya kita bisa menciptakan siswa berkarakter profil pelajar pancasila tetapi tetap memiliki kompetensi yang unggul.
Bagaimana seorang pemimpin pembelajaran dalam mengambil keputusan dapat mempengaruhi
kehidupan atau masa depan murid-muridnya?
Dengan memberi nilai-nilai positif, menciptakan rasa nyaman pada siswa merupakan motivasi seorang
pendidik dalam mengambil keputusan. Seorang pendidik dengan berbagai cara pasti akan
memberikan yang terbaik untuk siswanya oleh karena itu keputusan yang baik pula untuk
perkembangan siswanya.
kesimpulan akhir yang dapat ditarik dari pembelajaran modul materi ini dan keterkaitan dengan
modul-modul sebelumnya.
Kesimpulan akhir terkait modul 3.1
Pengambilan Keputusan Sebagai Pemimpin Pembelajaran dengan modul-modul yang telah dipelajari
sebelumnya merupakan suatu tidak terpisahkan untuk mencapai kemerdekaan dalam belajar pada
murid, Ki Hajar Dewantara dalam menuntut segala proses dan kodrat/potensi anak untuk mencapai
sebuah keselamatan dan kebahagiaan belajar, baik untuk dirinya sendiri, sekolah maupun
masyarakat.Â
Selain itu juga dimana proses pembelajaran di seorang pendidik harus bisa melihat
kebutuhan belajar pada anak serta mengelolah kompertensi social emosional dalam mengambil
sebuah keputusan sebagai pemimpin pembelajaran.Â
Pendekatan Coaching juga merupakan salah satu cara kita (coach) untuk membantu choachee dalam mencari solusi/ mengembangkan bakat yang terpendam sehingga akan muncul sebuah keputusan yang bertanggung jawab dari choachee.Â
Dan dengan belajar mengambil keputusan menggunakan tiga prinsip yang di ajarkan pemikiran kita lebih
terbuka agar bisa mengambil keputusan yang berfihak pada murid atau jika itu dilema etika yang
berkaitan dengan rekan sejawat kita bisa menemukan solusi yang tepat meskipun kadang
menyakitkan hati. Tetapi demi profesionalitas dalam pendidikan bujukan moral harus segera di
punahkan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H