Mohon tunggu...
Ega Wahyu P
Ega Wahyu P Mohon Tunggu... Guru - Pendidik

Seorang pengelana dari negeri Khatulistiwa

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Menemukan Rumah yang Hakiki

16 Juni 2022   09:07 Diperbarui: 16 Juni 2022   09:18 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Ketika seseorang tidak menemukan ketenangan jiwa di dalamnya.

Jika kepemimpinan keluarga di dalamnya hancur, ayah tidak peduli kepada anak, anak acuh kepada ibu, istri antipati kepada suami, semua orang di rumah tidak memiliki sifat manusia, maka masing-masing akan mencari "sosok" rumah yang membuat nyaman.

Anak yang tiada mengerti, dan dihadapkan dengan kondisi ini, akan sangat berbahaya.

Jika sang anak merasa dibuang, tidak diharapkan, kemudian bergerak mencari "rumah" dengan nalurinya, menurutkan nafsunya, maka terjadilah tindak kejahatan berupa pelecehan, perundungan, atau eksploitasi anak.

Apakah mereka merasa menjadi korban?

Harusnya iya. Tetapi karena lingkungan membuatnya nyaman, aman dan memberikan makna hidup yang sebenarnya, status korban itu dinomor-seratuskan.

Jangan sampai generasi Z mencari rumah dengan cara zolim, menjadi pengedar narkoba, mencuri, membegal atau hal lainnya.

Para orangtua harus bekerja sama, memberikan rasa nyaman untuk seluruh keluarga.

Tujuannya satu, menjaga marwah dan kehormatan keluarga, baik dimata hukum negara, hukum syariat, maupun sosial masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun