"Sekolah itu penting loh nar, kamu bisa angkat derajat ayahmu dengan sekolah yang pintar. Kalau kamu ingin sekolah bapak bisa bantu biayai sekolah mu". Tutur pak Dodi.
"Pak, apa tidak merepotkan membiayai sekolah Sinar?" Jawab Ayah Sinar yang senang sekaligus bingung akan hal itu.
Sedangkan Sinar tertegun sambil memainkan jarinya, ia bingung atas tawaran pak Dodi. Dalam hati kecil nya ia ingin sekolah, tapi terhalang biaya dan penyakit ayah nya.
"Pak tapi kalau saya sekolah siapa yang akan menjaga Ayah saat sakit?"
Ayah Sinar menyelak
"Ayah akan berangsur sembuh kalau kamu sekolah nak, itu suatu semangat buat ayah sembuh" kata Ayah Sinar.
"Bapak akan bantu ayah mu ke dokter, dan membeli obat nya. Tawar Pak Dodi.
"Baik Sinar mau sekolah pak, tapi Sinar tidak mengerti akan pelajaran yang akan dihadapi"
Ya sinar tidak sekolah sampai umur nya 14 tahun, sudah jelas dia tertinggal dengan temannya seumur nya yang sekolah. Seharusnya ia sudah SMP sekarang. Pak Dodi yang kebetulan adalah seorang guru di suatu sekolah SMP pun berkata.
"Bapak akan ajarkan kamu semuanya sampai kamu paham, dan akan bapak bantu saat masuk SMP nanti". Tutur Pak Dodi.
"Masyaallah pak, terima kasih banyak atas bantuannya berkat bapak anak saya mau dibujuk untuk sekolah dan dibantu juga untuk biaya nya" Kata Ayah Sinar sambil memeluk pak Dodi.
"Sama sama pak saya senang akan hal ini".