Mohon tunggu...
Wahyuni Anggarwati
Wahyuni Anggarwati Mohon Tunggu... Auditor - Mahasiswa Magister Akuntansi (Dosen: Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak) - 55521110026 - Wahyuni Anggarwati - Universitas Mercubuana Jakarta

PAJAK KONTEMPORER - P552120002 - Senin 19:30-22:00 (M-404-1) (Dosen:Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak) Pajak yang semakin trend menjadi alasan untuk mendalami ilmu perpajakan

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

TB2_Cara Memahami Peraturan Perpajakan Kontemporer Pendekatan Semiotika

26 Mei 2022   08:44 Diperbarui: 26 Mei 2022   09:08 259
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri; Semiotika Perpajakan

3. Signified (YANG DITANDAI_"Petanda")_ Konsep, Tanda tersebut manusia dapat dimaknai sebagai apa.

Dalam aturan perpajakan wajib pajak dianggap Signified atau yang ditandai oleh pemerintah sebagai sumber penghasilan perpajakan yang akan dipungut untuk memenuhi segala pembiayaan negara.

Maksud pemajakan dapat dipahami melalui  semiotika Ferdinand de Saussure berikut ini:

  • Langue; sifatnya fakta sosial, satu sistem instituasi, atuaran ucapan dan tulisan, ejan tata bahasa, sintaksis, tata baca. Pemungutan pajak telah diatur dalam undang-undang maka baik wajib pajak ataupun pemerintah sebagai penyelenggara pajak harus mematuhi aturan -- aturan pajak yang telah ditetapkan untuk berkontribusi kepada negara dalam mencapai bangsa yang adil dan makmur. Wajib pajak harus tunduk dan patuh dalam menjalankan kewajiban perpajakannya demi kepentingan bagi seluruh rakyat.
  • Parole:bersifat individu, manifestasi aktual dr Langue; Pemerintah sebagai penyelenggara pemajakan harus amanah dalam menjalankan tugasnya yaitu merealisasikan penghasilan dari pajak yang telah dibayarkan oleh wajib pajak. Langage: aktivitas lingustik, gabungan langue dan porole. Aturan yang ditetapkan haruslah sejalan dengan praktek yang dilakukan agar maksud dan tujuan serta manfaat pemungutan pajak bisa dirasakan secara adil.

How?

Pajak dipungut kepada rakyat dan digunakan untuk kepentingan rakyat. Demi tercapainya kemakmuran warga negara maka kepatuhan wajib pajak harus ditingkatkan. Untuk mencapai kepatuhan tersebut, dari sisi pemerintah harus menjalankan tugasnya untuk merealisasikan penerimaan pajak dengan tepat sasaran dan demi kepentingan rakyatnya. Pemerintah harus menjadi contoh yang baik bagi wajib pajak sehingga dapat meningkatkan kepercayaan kepada pemerintah dalam menjalankan tugas sesuai dengan semestinya. Dalam banyak kasus, terdapat oknum-oknum yang tidak amanah dalam menjalankan tugas, sehingga banyak terjadinya korupsi dikalangan pemerintah yang membuat wajib pajak menjadi tak percaya kepada pemerintah sehingga mereka menghindari untuk membayar pajak karena tidak amanahnya penyelenggara pajak yang menjadi kekecewaan wajib pajak untuk membayar pajaknya. Penerimaan pajak yang seharusnya digunakan untuk kepentingan rakyat tetapi digunakan untuk kepentingan pribadi. Hal ini tak hanya mempengaruhi kepatuhan wajib pajak tetapi juga akan mempengaruhi budaya pemerintah dalam menjalankan tugas karena banyak mencontohi kinerja yang tidak baik dalam bertugas.

C. Memahami Aturan Pajak dengan Pendekatan Semiotika Eco Umberto"

What?

self assessment merupakan mekanisme pemenuhan kewajiban perpajakan yang menuntut wajib pajak untuk menghitung, membayar, dan melaporkan pajak yang terutang sesuai ketentuan.

Whay?

Memahami prinsip perpajakan melalui Pendekatan Semiotika Eco Umberto"

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun