diharapkan mereka dapat merasakan relevansi dan keindahan bahasa Indonesia dalam
kehidupan sehari-hari [2]. Namun, di lingkungan sekolah di Indonesia, tampaknya telah
terjadi kehilangan rasa identitas, rasa memiliki, dan kerjasama. Sekolah sering kali hanya
dianggap sebagai tempat untuk belajar ilmu, di mana guru dan kepala sekolah berperan
sebagai pengelola dan penyampai pengetahuan kepada siswa. Oleh karena itu, ada indikasi
bahwa perlu diterapkan pendidikan multikultural melalui pendekatan multikultural dalam
pembelajaran bahasa Indonesia.
Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti berminat untuk melanjutkan penelitian
dengan judul "Menggugah Minat Belajar Bahasa Indonesia dengan Pendekatan
Multikultural di Kelas" menggunakan metode studi literatur. Penelitian ini akan
mengeksplorasi beberapa pertanyaan, yaitu: Apa saja kendala yang dihadapi dalam