Menjelang fajar yang sepi berteman bunyi sisa hujan semalam. Dalam sujudnya yang panjang, Sami memanjatkan syukur atas jalan kemerdekaan yang telah ia pilih. Bukan saja itu sebagai keputusan tunggal, karena ada dorongan yang besar ia rasakan turun dari sang Maha Tahu.
Jalan itu baru saja dimulai, Sami paham setelah ini akan datang ujian-ujian baru terhadap setiap keteguhan hati. Ombak kecil hingga yang besar seringkali tiba diwaktu sepi, adalah bagian dari proses penciptaan rona pantai yang indah memukau mata.
Begitu juga situasi ini, situasi yang merupakan pecahan kecil dari besarnya cermin masalah yang ada di negara ini. Semua pikiran harus membacanya sebagai sebuah persiapan menuju kesempurnaan. Sami akhirnya paham, angin sepoi-sepoi yang menerpanya selama ini adalah bukan perihal situasi, tapi kemampuan memahami.
Sami bangun dari sujudnya yang dalam, kedua tangannya ditempelkan pada wajah yang masih dingin dan basah.
Seperti berbisik dia berkata.
“Ya Tuhan, ini bukan urusan saya. Engkau Ahlinya.”
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H