Aku berpikir tentang anak kecil itu, yang sekarang aman karena aku. Mungkin, pikirku, mungkin itu sudah cukup.
Aku merasakan panas yang luar biasa, dan segalanya mulai berputar. Aku tahu bahwa aku tidak akan keluar dari sini.
Dalam detik-detik terakhirku, aku berharap bahwa ceritaku akan diingat, bukan sebagai tragedi, tetapi sebagai kisah keberanian.
Aku ingin orang-orang tahu bahwa meskipun aku takut, aku tidak menyerah. Aku berjuang sampai akhir.
Aku ingin mereka ingat bahwa dalam menghadapi bencana, kita bisa menjadi lebih dari sekadar korban; kita bisa menjadi penyelamat.
Aku ingin mereka ingat bahwa kadang-kadang, pahlawan tidak memakai jubah atau memiliki kekuatan super; mereka hanya memiliki hati yang berani.
Aku ingin mereka ingat bahwa kehidupan adalah tentang momen-momen yang kita pilih untuk berdiri, bahkan ketika segalanya tampak mustahil.
Aku ingin mereka ingat Rama, bukan sebagai siswa yang hilang dalam kebakaran, tetapi sebagai seseorang yang memberikan segalanya untuk orang lain.
Dan dengan itu, aku menutup mataku, menyerahkan diri kepada api, dan berharap bahwa ceritaku akan menginspirasi orang lain untuk bertindak dengan keberanian, bahkan di saat-saat yang paling gelap.
Semoga cerita ini menyentuh hati dan mengingatkan kita semua tentang keberanian dan pengorbanan yang terkadang diperlukan dalam menghadapi bencana.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H