Mohon tunggu...
Wahyudi Nugroho
Wahyudi Nugroho Mohon Tunggu... Freelancer - Mantan MC Jawa. Cita-cita ingin jadi penulis

Saya suka menulis, dengarkan gending Jawa, sambil ngopi.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Bab 3. Goa Kitab Ilmu

16 Maret 2024   08:55 Diperbarui: 27 Agustus 2024   12:21 247
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Input sumber gambar dokpri

Namun perhatiannya tertarik dengan suara gericik air yang tertangkap telinganya.  Ia lantas berdiri dan memperhatikan dari mana arah datangnya suara itu.  Ketika sudah memastikan dari mana sumber suara itu, bergegas ia berjalan menghampiri.

Ternyata suara itu berasal dari sebuah ceruk di dinding goa. Terlihat di sana ada air yang memancar dari dinding dan jatuh ke lantai goa,  kemudian mengalir beberapa depa dan hilang menyusup celah tanah.  

Ia bergegas menadahkan kedua tangannya untuk mengambil air, kemudian meminumnya dengan lahap.  Ternyata air itu sangat segar sekali, namun ada rasa sedikit pahit di lidahnya.  Ia tidak memedulikan rasa pahit itu, ia terus mengambilnya dan meneguknya sampai dirasakannya kerongkongannya tidak terasa kering lagi.

Selesai minum ia memperhatikan sekitar.  Ternyata ceruk itu cukup luas. Tapi yang mengherankan di pojok ceruk itu ada amben bambu yang bisa dipakai untuk berbaring.  Di dekatnya beberapa alat-alat dapur, kuwali tanah, dua buah kendil, cobek batu, gentong atau tempayan yag tertutup lempengan batu. 

Ia hampiri tempayan itu, ia angkat lempengan batunya, ternyata di dalamnya tersimpan beras yang cukup banyak.  Di pojok lain setumpuk kayu bakar yang sudah kering, di atas tumpukan kayu terdapat parang, pisau dan jemparing. Beberapa anak panah terwadahi dalam andong tergantung di dinding ceruk.

Kakek tua itu ternyata menghuni goa ini.  Apa yang dilakukan di sini ?  Sendirian di dalam goa di tengah hutan lebat ?  Benar-benar menyimpan misteri.  Pemuda itu kemudian keluar dari ceruk itu, ia ingin mengamati bagian goa yang lain.

Ketika ia mengamati dinding goa di sebelah kanan ceruk, ia ragu-ragu sejenak, merasa tidak yakin terhadap penglihatannya.  Ia melangkah mendekat, dan meraba dinding itu dengan tangannya.  

Ternyata dinding itu penuh dengan lukisan gambar orang yang tengah memperagakan jurus-jurus silat.  Ia berjalan pelan sambil terus mengamatinya hingga berpuluh langkah.  Benar itu adalah jurus ilmu kanuragan dari sebuah perguruan tertentu.  

Tapi sepertinya ia mengenal jurus-jurus itu, iapun kembali dari awal mengamati gambar-gambar itu.  Ia mencoba memperagakan dengan tangan dan kakinya.

"Benar !  Ini adalah ilmu dasar perguruan Cemara Sewu.  Aku pernah berlatih jurus ini saat awal berguru." Pikirnya.

Pemuda itu terheran-heran.  Di goa ini ternyata ia seolah menemukan sebuah kitab perguruannya.  Dari gambar itu dirinya baru menguasai separo dari jurus yang dimiliki perguruannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun