Mohon tunggu...
Wahyu Amuk
Wahyu Amuk Mohon Tunggu... Jurnalis - Goresan Perantau

Journalist, Traveller, Blogger, Designer, dan penikmat kopi serta hujan dengan secarik kertas di penghujung petang.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Perlunya Sinergisitas se-Semesta dalam Pendidikan Semesta

29 Mei 2016   23:17 Diperbarui: 30 Mei 2016   05:20 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Selanjutnya, dunia pendidikan sangat butuh dukungan dari berbagai pihak (se-semesta), bukan saja pemerintah dan pendidik, tetapi juga kesadaran masyarakat atau orangtua. Sinergi pemerintah, pendidik, masyarakat, dan orangtua sangat perlu demi terciptanya masa depan peserta didik. Masyarakat dan orangtua harus punya komitmen dan gerakan peduli pentingnya pendidikan. Hal ini dilakukan agar masyarakat dan orangtua bisa selalu memotivasi anaknya tentang pentingnya belajar. Supaya ketakutan dan pradigma  "lebih baik cari uang, daripada sekolah menghabiskan uang" di lingkungan masyarakat selama ini hilang. Kemudian, orangtua juga harus tegas, dan jangan manjakan anak dengan perkembangan teknologi.

Namun yang lebih utama dan lebih penting lagi ialah kesadaran peserta didik (siswa) tentang pentingnya pendidikan dan ilmu pengetahuan. Harapannya, ketika peserta didik sadar dengan hal itu, bisa jadi motivasi belajarnya lebih tinggi daripada hura-hura, nonton televisi, atau sibuk internetan. Maka ada baiknya, pemerintah selain mensejahterakan pendidik (guru), juga harus menyediakan wahana belajar yang layak, pendidik mengajar dengan semangat dan patut ditiru, serta orangtua selalu mendukung bahw buku gudang ilmu. Sehingga, terciptalah ladang pendidikan gerakan semesta yang lebih baik, arif, bijak, dan bertanggungjawab. Bukankah setiap ada kemauan selalu ada jalan? Semoga semesta mendukung.***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun