Adanya penolakan TKA masuk ke Indonesia berdampak terhambatnya usaha industri smelter nikel tersebut juga berimbas kepada para tenaga kerja kita juga yang sudah siap kerja serta berdampak kepada perekonomian masyarakat industri itu sendiri terutama perusahaan-perusahaan industri China yang bergerak dalam bidang otomotif mobil listrik, serta mempengaruhi perekonomian nasional karena industri nikel ini penyumbang devisa negara yang nilainya sangat besar.
Perlu diketahui bersama investor asing itu bagian dari kerjasama pemerintah China dengan Indonesia sebelum Pandemi virus Corona C19 muncul, sebenarnya hal ini akan menjadi wacana dan prospek baik agar tetap berjalannya roda perekonomian Indonesia pada tingkat regional Asia karena investor tersebut juga akan memperkerjakan 11.000 tenaga kerja pribumi (TKI) khususnya dari wilayah lokal sekitar industri tersebut.
Sungguh kesempatan yang baik apabila pada saat krisis ekonomi akibat wabah pandemi virus C19 sekarang ini dimana banyak karyawan yang terkena PHK dan dirumahkan tetapi masih ada perusahaan yang mampu dan siap beroperasi dengan memperkerjakan banyak orang, imbas baiknya tentu saja hal tersebut akan meningkatkan perekonomian penduduk sekitar tempat usaha dan ini sebenarnya sangat menguntungkan kita semua.
Seperti persaingan dalam perdagangan AS dan China berimbas ke negara-negara yang menguntungkan China. Seperti smelter tambang nikel di sulawesi itu bagian dari investasi China, otomatis membawa tenaga kerja China yang cukup banyak.
Informasi terkini bahwa penanggulangan penyebaran pandemi virus Corona Covid 19 di negeri tirai bambu tersebut sudah dapat diantisipasi karena warganya yang disiplin menjalankan protokoler pencegahan virus tersebut. Karena sejak pertengahan bulan Januari 2020 mereka sudah bergerak cepat mengisolasi penyebaran virus tersebut di kota Wuhan sehingga dampak luas penyebarannya dapat ditekan dengan baik.
Sejak awal tahun 2018 lalu hingga saat ini negara China dan AS yang merupakan pemegang ekonomi terbesar di dunia itu sudah terlibat perang dagang. Pendapatan AS merosot dengan berkembangnya teknologi industri dan perekonomian China disamping itu AS masih terpuruk karena pandemi Covid 19 yang menyerang negara tersebut secara membabi buta.
Perang Dagang adalah suatu manifestasi di dalam ketegangan, jika hal ini berlangsung tiada henti maka potensi masuk ke stadium perang ekonomi dengan dimensi-dimensi serta resonansinya akan semakin meluas.Â
Kita mengkhawatirkan perang dagang masuk ke stadium perang ekonomi akan sangat potensial terjerumus ke dalam perang politik hingga masuk ke perang sesungguhnya karena negara yang dikalahkan atau dirugikan secara ekonomi tidak akan terima dengan lapang dada dan dengan potensi mesin perang yang mereka miliki sangat mudah terpicu perang sesungguhnya. Tetapi mudah-mudahan hal ini tidak terjadi apalagi saat ini hampir di seluruh dunia kita semua mengalami musibah yang sama akibat pandemi virus corona COVID 19.
Pengaruh pandemi virus Corona Covid19 ini jelas sekali sangat berimbas pada aktivitas pasar global dan berbagai industri pertambangan strategis serta perekonomian tersebut.
Berdasarkan berita terakhir Pemerintah AS dalam hal ini PT. Freport Indonesia telah menunda pembangunan penambahan nikel di Gresik hingga tahun 2021 karena situasi dan kondisi saat ini yang kurang menentu akibat pandemi virus corona Covid19 di negara AS dan pengalihan modal untuk penanganan pandemi virus Covid19 serta adanya program PSBB dibeberapa wilayah pulau Jawa.
Belahan benua Amerika dan negara-negara uni Eropa saat ini masih disibukkan dengan penanggulangan pandemi virus Covid19. Tentu saja situasi ini menghambat perdagangan untuk produk ekspor AS dan Eropa, maka membuka peluang bagi produk ekspor Indonesia ke pasar China. Produk ekspor kita yang dapat memanfaatkan peluang pasar China terutama minyak sawit, batu-bara, aluminium dan bijih nikel merupakan andalan kita saat ini untuk tetap menopang devisa negara demi menghidupkan perekonomian negara.