Mohon tunggu...
WAHYU TRISNO AJI
WAHYU TRISNO AJI Mohon Tunggu... Mahasiswa - Selamat datang. Dalam pemikiran sebebas mungkin dalam ruang prespektif bahasa. Yang dimana sejalan dengan rasio dan empirik yang kritik. Mari berkontribusi untuk mengkonstruksi paradigma berfikir menjadi lebih ambivelensi terhadap kehidupan yang penuh jawaban yang bercabang

Selalu sehat para kaum berfikir

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence Artikel Utama

Kecerdasan Buatan, Kehidupan Paradoks Masa Depan

31 Agustus 2023   07:39 Diperbarui: 2 September 2023   06:06 508
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Artificial intelligence (Freepik/rawpixel)

Manusia memang akan menuju ke dalam peradaban yang sangat maju, bahkan untuk lapar dan penyakit mungkin akan menjadi dongeng. Akan tetapi, mereka akan mulai menyadari bahwa mereka terjebak pada kebahagiaan simulasi tersebut. Tidak akan pernah merasakan kebahagiaan, kenikmatan, dan kesakitan yang sesungguhnya. Mereka tak lagi menikmati rasanya lapar, tidak lagi merasakan kehilangan, tidak lagi merasakan tawa karena sekedar mendapatkan nilai bagus, tidak lagi bisa menikmati masa tua karena keabadian hidup, tidak lagi merasakan sakit. 

Sungguh ironi bukan???? 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun