Mohon tunggu...
WAHYU TRISNO AJI
WAHYU TRISNO AJI Mohon Tunggu... Mahasiswa - Selamat datang. Dalam pemikiran sebebas mungkin dalam ruang prespektif bahasa. Yang dimana sejalan dengan rasio dan empirik yang kritik. Mari berkontribusi untuk mengkonstruksi paradigma berfikir menjadi lebih ambivelensi terhadap kehidupan yang penuh jawaban yang bercabang

Selalu sehat para kaum berfikir

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Bagaimana Seseorang Dikatakan Berfikir (Paradigma Saintifik Vs Filsafat)

14 Juni 2023   13:13 Diperbarui: 14 Juni 2023   13:19 374
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Warfield Jennifer / Pinterest

BERFIKIR SAINTIFIK

perlu diketahui kembali bahwa berfikir bukanlah bakat, melainkan itu merupakan hakikat manusia yang berbeda dengan mahkluk lainnya, seperti halnya hewan. Dengan berfikir, manusia bisa memilah dan memilih kondisi-kondisi sebuah objek sebagai sebuah pengetahuan. Konsep berfikir manusia yang menggunakan metode-metode tertentu yang dianggap sebagai metode objektif disebut sebagai berfikir ilmiah, atau berfikir seperti seorang ilmuwan. Dengan berfikir seperti itu lah manusia bisa membentuk konsep dan pengetahuan berdasarkan sebuah uji coba dari objek pengetahuan menjadi ilmu pengetahuan. 

Pemikiran ilmuwan bukanlah pemikiran biasa. Pemikiran ilmuwan merupakan pemikiran yang melalui berbagai seleksi dan metode-metode tertentu. Dengan berfikir ilmiah seperti pemikiran ilmuwan, seseorang bisa memproduksi sebuah ilmu pengetahuan secara objektif, dikarenakan tahapan sebuah output pengetahuan diperoleh dari spekulasi, hipotesis, observasi, eksperimen, perancangan teori pengetahuan hingga tahapan falsifikasi untuk menguji coba teori ilmu pengetahuan. 

Ilmu pengetahuan adalah pengetahuan yang (1) disusun secara metodis, sistematis, dan koheren (bertalian) tentang bidang tertentu dari kenyataan (realitas), dan yang (2) dapat digunakan untuk menerangkan gejala-gejala tertentu di bidang (pengetahuan) tersebut. Semakin ilmu pengetahuan menggali dan menekuni hal-hal yang khusus dari kenyataan (realitas), nyatalah tuntutan untuk mencari tahu tentang seluruh kenyataan (realitas). Ilmu pengetahuan merupakan cara berfikir ilmiah untuk memproduksi pengetahuan yang objektif, universal dan dapat di pertanggungjawabkan. 

Pemikiran ilmiah merupakan sebuah pemikiran yang berlandaskan kepada keseriusan dan kedisiplinan. Tidak tendensius kemanapun, melainkan penelitian dilakukan murni objektif dan netral. Tujuan berfikir keilmuwan adalah untuk memperoleh pengetahuan yang bisa dipertanggungjawabkan. Model pemikiran seperti ini berlandaskan pada aturan-aturan tertentu untuk memperoleh sebuah hasil. Tapi hasil yang diperoleh tidak akan dimutlakkan benar, melainkan akan selalu di uji dan terus di uji demi menemukan sebuah teori ilmu pengetahuan yang fleksibel, terpercaya, teruji dan bermanfaat. 

Tidak bisa dipungkiri bahwa ilmu pengetahuan tidak ada yang memiliki kesempurnaan. Ilmu pengetahuan yang di gagas oleh manusia adalah ilmu pengetahuan yang relatif, akan tetapi. Kerelativitasan ilmu pengetahuan memperoleh keuntungan, seperti halnya setiap manusia sebagai pengamat atau subjek pemikir tidak mampu memperoleh pengetahuan mutlak, karena manusia adalah mahkluk terbatas. 

Setiap teori ilmu pengetahuan selalu mmengalami falsifikasi demi memperoleh pengetahuan yang kuat. Kemampuan untuk memperbaiki teori di dalam kesalahan ilmu pengetahuan diperoleh oleh pengamat melalui pengujian empirik dan logis. Oleh karena itu, sebuah teori pengetahuan dari berbagai metode tidak akan terlepas dari falsifikasi, pengecekan kekuatan dari teori hany semata-mata ingin memperoleh teori yang paling kuat dari teori-teori yang telah ditemukan. 

Dapat diperoleh satu jawaban singkat bahwa pengetahuan manusia mengenai ilmu pengetahuan akan selalu berubah-ubah. Karena sebuah objek tidak mampu diketahui secara totalitas oleh manusia. Seseorang yang disebut pengamat atau ilmuwan tidak mampu mengetahui hakikat sebuah fenomena atau objek pengetahuan. Sehingga, ilmu pengetahuan yang diperoleh adalah ilmu yang relatif, namun sejauh bisa falsifikasi dan masih kuat. Maka, masih bisa relevansi untuk digunakan

BERFIKIR FILOSOFIS

Definisi filsafat bisa kita katakan sebagai sebuah metode, ilmu berfikiran. Filsafat mengajarkan seseorang untuk selalu skeptis pada sebuah pengetahuan yang diperoleh manusia. Baik itu pengetahuan yang fisika maupun metafisika, semua itu tetap diragukan. Karena hakikat sebuah ilmu yang dinamakan filsafat adalah pengetahuan dari manusia yang mencintai kebijaksanaan. 

Al kindi mengatakan bahwa filsafat cara manusia menemukan hakikat tertinggi dari manusia. Dengan filsafat, manusia bisa melihat kebenaran tertinggi, manusia sendiri mampu menggapai hal tersebut dengan cara mengakui bahwa sesuatu kebenaran itu berasal dari yang tertinggi (Tuhan). 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun