Mohon tunggu...
Wahyu Sapta
Wahyu Sapta Mohon Tunggu... Penulis - Penulis #Peraih Best In Fiction Kompasiana Award 2018#

Menyatulah dengan alam, bersahabatlah dengan alam, ikuti alirannya, lalu kau rasakan, bahwa dunia itu indah, tanpa ada suatu pertentangan, damai, nyaman, teratur, seperti derap irama alam berpadu, nyanyian angin, nyanyian jiwa, beiringan, dekat tapi tak pernah berselisih, seimbang, tenang, alam, angin, jiwa, mempadu nyanyian tanpa pernah sumbang...

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Kangen Ibu

22 Desember 2023   22:23 Diperbarui: 23 Desember 2023   07:08 301
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Rencana bulan depan, bu. Sekalian libur panjang. Raya bisa cuti dua hari,"

"Alhamdulillah, Ibu kangen sekali sama Arbi dan Sinta. Pasti mereka sudah tambah pinter." Suara Ibu begitu lembut.

***

Aku memberesi bawaan untuk pulang ke rumah Ibu. Semua aku lakukan dengan tetesan air mata. Waktu terasa lama berjalan. Mengapa juga laju mobil ini seperti pelan? Ayolah. Aku ingin bertemu ibuku. 

"Sabar, Raya. Ini aku sudah maksimal menyetirnya."

"Mas, mengapa Ibu pergi? Aku kangen Ibu. Bukankah kemarin Ibu janji akan menungguku? Bahkan ia bilang kangen Arbi dan Sinta. Ibu curang, mengapa pergi tak bilang-bilang?" 

"Sabar, Raya. Bagaimana aku bisa tenang menyetir jika kamu menangis terus?" kata suamiku sambil mengelus kepalaku. Aku sedikit tenang. Tetapi hatiku belum bisa menerimanya. 

Tadi pagi Ibu mendadak jatuh, kemudian pingsan. Jiwanya tidak tertolong ketika dibawa ke rumah sakit, meninggalkan janji kangen kepadaku.

***

Kali ini aku pulang, untuk menemui Ibu untuk terakhir kalinya. Sepanjang perjalanan, kekalutan melandaku. Aku berusaha tegar, menerima apa yang telah terjadi. 

"Tunggu aku Ibu, tunggu aku, aku akan segera datang di hadapanmu." kataku dalam hati sambil sesegukan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun