Mohon tunggu...
Wahyu Sapta
Wahyu Sapta Mohon Tunggu... Penulis - Penulis #Peraih Best In Fiction Kompasiana Award 2018#

Menyatulah dengan alam, bersahabatlah dengan alam, ikuti alirannya, lalu kau rasakan, bahwa dunia itu indah, tanpa ada suatu pertentangan, damai, nyaman, teratur, seperti derap irama alam berpadu, nyanyian angin, nyanyian jiwa, beiringan, dekat tapi tak pernah berselisih, seimbang, tenang, alam, angin, jiwa, mempadu nyanyian tanpa pernah sumbang...

Selanjutnya

Tutup

Foodie Artikel Utama

Menikmati Sepiring Mie Kopyok Khas Semarang di Pinggir Jalan

18 Juli 2023   07:30 Diperbarui: 18 Juli 2023   15:51 1813
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cabai rawit pedas diletakkan di atas saringan yang berisi air mendidih. Mie kuning dan kecambah diseduh. | Foto: Wahyu Sapta.

Suatu pagi menjelang siang di sebuah jalan kota atas Semarang, saya dan suami sedang melewati gang perkampungan di Jalan Ungaran. Tentu saja dengan berjalan pelan karena berada di jalan kampung yang nggak boleh ngebut.

Teng... teng... teng... suara piring yang dipukul sendok menggema tepat di depan kendaraan kami. Rupanya seorang penjual makanan dengan sebuah gerobak kecil di atas sepeda motor yang ia kendarai sedang berhenti.

Suami saya melirik ke arah samping. Ia meminta sebuah persetujuan, terlihat dari mimik wajahnya.

"Buk,"

"Apa?"

"Mau?"

"Iya, mau," jawab saya cepat. Wajahnya tiba-tiba berubah cerah seperti cuaca pada saat itu yang sedang tak berawan sama sekali di langit yang membiru. Lalu suami saya bertanya pada penjual tadi.

"Pak, mie kopyok?" tanyanya to the point. Penjual Mie Kopyok keliling memang khas dengan suara teng-teng.

"Betul, pak," 

Suami menunjuk sebuah lokasi di bawah pohon besar dan memintanya dengan memberi kode jari tangan berbentuk V. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun