Kehidupan itu dinamis, menyesuaikan kondisi dan situasi. Perubahan akan terus berlangsung, dari zaman ke zaman.Â
Waktu akan selalu merangkak, kehidupan akan berjalan, memenuhi janjinya pada alam semesta.Â
Masa tak akan lagi sama. Semua akan berubah. Kebiasaan akan berubah. Tata cara akan berubah. Selera musik akan berubah. Era akan berubah. Tren akan berubah. Tapi, ada yang satu yang tidak berubah. Cintaku padamu! Uhuks!
Iya, karena rasa cinta yang tidak berubah untuk keluarga tercinta, maka segala apa yang bisa membuat keluarga bahagia, bakalan dilakukan dengan hati yang tulus tanpa menggerutu. Seperti pada saat menyajikan makanan untuk mereka.
Seorang Ibu butuh berkreasi, untuk menyajikan kreativitas menu masakan agar tidak bosan dan lebih bervariasi. Tentunya yang memenuhi gizi seimbang. Nah, kan? Mau tidak mau juga harus belajar tentang menu seimbang untuk sajian terbaik.
Apalagi keinginan atau tren makanan di era sekarang berubah. Anak-anak cenderung menyukai makanan yang cepat saji, atau yang sedang viral karena pengaruh tren. Gempuran promosi menarik di iklan, FB, IG, Tik Tok, juga mempengaruhi selera.
Untuk membendung keinginan mereka akan selera tren, pengaruh dalam keluarga juga harus kuat. Istilahnya fifty-fifty. Tarik ulur. Terkadang, membolehkan mereka, tetapi suatu saat juga harus melarang mereka untuk menyantap makanan yang tidak baik atau junk food.
Bagaimana caranya?Â
Memasak sendiri di rumah untuk mereka! Mengenalkan cita rasa makanan sesuai kreativitas ibu selaku nahkoda pengendali sajian menu makanan dalam keluarga.Â
Meskipun tidak harus sepandai dan ahli masak seperti chef profesional, tetapi paling tidak menyerupai. Harapannya, selera makan mereka tetap pada makanan sehat.