Mohon tunggu...
Wahyu Sapta
Wahyu Sapta Mohon Tunggu... Penulis - Penulis #Peraih Best In Fiction Kompasiana Award 2018#

Menyatulah dengan alam, bersahabatlah dengan alam, ikuti alirannya, lalu kau rasakan, bahwa dunia itu indah, tanpa ada suatu pertentangan, damai, nyaman, teratur, seperti derap irama alam berpadu, nyanyian angin, nyanyian jiwa, beiringan, dekat tapi tak pernah berselisih, seimbang, tenang, alam, angin, jiwa, mempadu nyanyian tanpa pernah sumbang...

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Sedapnya Zuppa Soup di Balik Senyuman Agus

9 Januari 2021   07:52 Diperbarui: 9 Januari 2021   08:06 4215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anak bungsu saya menhabiskan dua buah zuppa soup sekali makan karena enak. Juga karena porsinya kecil. Lumayan mengganjal perut di sela waktu menunggu menu makanan pokok. Foto: Wahyu Sapta.

Asal mau bekerja keras, apapun pekerjaan itu akan membawa berkah. Jangan mudah berputus asa, karena di dunia ini, jenis pekerjaan yang kelihatan dan tampak oleh mata, pasti bisa dijalani. Syaratnya adalah tekun dan mau. Jika telaten, maka akan memperoleh hasilnya. Itu pasti. Jangan pernah takut merasa gagal. Karena satu dua kali gagal adalah hal biasa dalam suatu usaha. Terus saja harus tetap berusaha, jalan keberhasilan pasti akan terbuka lebar. 

Berjualan zuppa soup cukup menjanjikan, karena makanan ini merupakan sajian favorit dan banyak yang menyukainya.

Bahagia rasanya ketika melihat orang lain bahagia. Saya juga bahagia, loh. Karena menemukan jajanan kesukaan saya, kapanpun bisa saya santap. Tanpa harus menunggu datang ke kondangan jika ingin menikmati zuppa soup. 

Saya juga bahagia, karena menemukan jajanan zuppa soup. Bisa menyantapnya setiap saat, tanpa menunggu ketika ada kondangan pernikahan. Hehehe... Foto: Wahyu Sapta.
Saya juga bahagia, karena menemukan jajanan zuppa soup. Bisa menyantapnya setiap saat, tanpa menunggu ketika ada kondangan pernikahan. Hehehe... Foto: Wahyu Sapta.
Melarisi dagangan penjual keliling, berarti ikut juga membantu pelaku usaha pembuat kue yang nota bene pelaku UMKM dan membantu pedagang keliling seperti Agus untuk menambah penghasilannya. Saya berharap bisa membantu menciptakan Keluarga Tangguh di masa pandemi ini dan turut pula membantu UMKM. Oh iya, jika ingin membantu, juga bisa melalui donasi Dompet Dhuafa Keluarga Tangguh.

Hum, bau harum zuppa soup mulai tercium wangi. Rasanya tak sabar untuk mencicipnya. Zuppa soup hangat siap disantap. Pesanan pertama siap saji. Kemudian zuppa soup ditaruh dalam kotak dos makanan, bonus dengan saus tomat kemasan sachet.

Si Bungsu meminta izin untuk menikmati zuppa soup. Tanpa ba bi bu, langsung menghabiskannya dalam sekejap. Bahkan sebelum pesanan kedua jadi, ia telah menghabiskan zuppa soup itu. Enak katanya. Matanya berbinar seperti meminta izin, bolehkah makan lagi? Saya bilang, boleh. Apa sih yang tidak buatmu. Akhirnya ia menghabiskan dua buah zuppa soup.

Anak bungsu saya menhabiskan dua buah zuppa soup sekali makan karena enak. Juga karena porsinya kecil. Lumayan mengganjal perut di sela waktu menunggu menu makanan pokok. Foto: Wahyu Sapta.
Anak bungsu saya menhabiskan dua buah zuppa soup sekali makan karena enak. Juga karena porsinya kecil. Lumayan mengganjal perut di sela waktu menunggu menu makanan pokok. Foto: Wahyu Sapta.
Ketika pesanan kedua telah selesai dihangatkan, lalu Agus pamit untuk meneruskan berdagang. Ia mengucapkan terimakasih karena sudah dilarisi. "Semoga suka dan menjadi langganan ya, bu." harapnya. Saya mengangguk. "Iya, semoga dagangannya laris." jawab saya. 

Satu buah zuppa soup hanya seharga duabelas ribu rupiah. Demikian pula makaroni skotel dan pisang selimut. Cukup murah, jika dilihat dari hasil sajiannya yang lumayan. 

Makaroni skotelnya juga sedap. Dalam setiap dosnya diberi saus tomat dalam sachet. Foto: Wahyu Sapta.
Makaroni skotelnya juga sedap. Dalam setiap dosnya diberi saus tomat dalam sachet. Foto: Wahyu Sapta.
Saatnya saya mencicipi zuppa soup, yang sedari tadi saya tahan untuk tidak segera mencicipnya. Hum, sedap dan harum. Sup krimnya gurih manis, dengan jagung yang manis pula. Pastrinya juga enak. Lumayanlah untuk mencicipi jajanan yang dijual secara keliling. Makaroni skotelnya ternyata juga enak. Sehat untuk kudapan di sela menu makanan utama. Sedaaap... jadi teringat senyuman Agus tadi. Hahaha...

Yuk, mari...


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun