Setiap agama mengajarkan kebaikan. Manusia membutuhkan keimanan, perenungan, agar bisa melihat dirinya sendiri, menilai dirinya sendiri agar menjadi manusia yang lebih baik.Â
Dengan tidak merugikan orang lain dan berbuat jahat, senantiasa berbuat kebajikan, baik kepada dirinya sendiri, orang lain dan lingkungan.Â
Ketika selama satu bulan penuh umat muslim ditempa dengan berpuasa, maka jika berhasil dalam tempaan tersebut, setelah ramadan berlalu akan menjadi manusia baru yang lebih baik dari hari lalu.Â
Kemenangan akan bisa diraih. Manusia kembali fitri, yang artinya kembali suci dan menjadi manusia baru, tentu saja lebih baik dari sebelumnya.Â
Begitu pula dalam merayakan hari raya Waisak. Dimana umat Budha melakukan peribadatan dengan meniru perilaku baik yang dilakukan Sidharta Gautama atau sang Budha.Â
Kebaikan sang Budha menjadi inspirasi berbuat kebaikan kepada sesama dan lingkungan.Â
Dari semangat waisak dan ramadan, sama-sama kita bisa merenungkan segala perbuatan yang telah dilakukan. Apakah baik atau buruk.Â
Sehingga nantinya akan bisa menyaring perbuatan kita. Hal-hal jelek yang tak perlu tidak dilakukan, tak akan pernah terulang kembali di masa yang akan datang.Â
Kita akan senantiasa ingat dan berjalan lurus dalam menjalani kehidupan. Kita akan menjadi manusia baru yang lebih baik dari sebelumnya.Â
Semarang, 7 Mei 2020.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H